Logo Bloomberg Technoz

Ini Strategi Pemerintah Hadapi Gejolak Ekonomi Pasca-Pilpres AS

Azura Yumna Ramadani Purnama
28 October 2024 10:00

Donald Trump & Kamala Harris ditampilkan di layar saat debat di Cameo Art House Theatre, AS (10/9/2024). (Dok: Allison Joyce/Bloomberg)
Donald Trump & Kamala Harris ditampilkan di layar saat debat di Cameo Art House Theatre, AS (10/9/2024). (Dok: Allison Joyce/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) mengaku telah menyiapkan strategi untuk menghadapi perubahan geopolitik yang berpotensi terjadi akibat hasil pemilihan presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) awal November 2024 ini.

Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi mengatakan, pihaknya akan memanfaatkan instrumen ekonomi dengan basis aset Indonesia untuk mengatasi terjadinya perubahan geopolitik, terutama pasca-Pilpres AS.

“Karena misalnya contoh ada konflik. Nah konflik itu harus kita hitung. Apakah akan ada dampaknya di kita? Lewat mana? Seberapa besar nanti proses-nya? Itu ada dalam perhitungan. Sehingga tidak menimbulkan volatilitas di dalam negeri,” ujar Edi, dikutip Senin (28/10/2024).

Kendati demikian, Edi menilai siapapun kandidat calon presiden yang akan menang nanti tidak akan menjadi masalah bagi Indonesia. Ia mengklaim, hubungan antara negara tidak terlalu mementingkan sosok pemimpinnya, melainkan keharmonisan antar dua negara itu.

“Hal yang jelas bagi Indonesia yang dilihat kan hubungan antar negara. Jadi kita tidak kemudian apakah siapa, ya tetap siapapun yang menang tetap hubungan kita tetap baik,” kata Edi.