Menurut pandangan tim ekonom Bloomberg Economics, data PDB kuartal III nanti mungkin akan meyakinkan investor bahwa perekonomian terbesar di dunia itu memang tangguh. Di mana motor pertumbuhan terutama oleh konsumsi dan investasi nonperumahan.
"Namun, faktor pendorong itu memiliki kendala di mana rumah tangga sebagian besar membiayai pengeluaran dengan menghabiskan tabungan atau melalui pinjaman, sementara investasi nonperumahan yang lebih tinggi didorong oleh peningkatan tajam dalam impor brang modal, mungkin untuk mengantisipasi pemogokan di Pelabunan Pantai Timur AS," kata tim Bloomberg Economics di antaranya Anna Wong, Stuart Paul, Eliza Winger, Estelle Ou dan Chris G. Collins.
Selain itu, pertumbuhan pendapatan diprediksi melambat, para penganggur akan semakin sulit mencari pekerjaan dan pekerja cenderung enggan berpindah kerja atau resign. Alhasil, diprediksi akan ada perlambatan dalam rekrutmen tenaga kerja.
"Laporan ketenagakerjaan Oktober kemungkinan akan mencatatkan hasil negatif pertama dalam sekitar empat tahun ini. Laju pertumbuhan pekerjaan yang menjadi dasar akan berada di bawah angka yang dibutuhkan agar tingkat pengangguran stabil," jelas para ekonom.
Berikut ini prediksi dan analisis lengkap Bloomberg Economics untuk beberapa data utama pekan ini:
JOLTS Opening
Konsensus pasar memperkirakan akan ada penambahan lapangan kerja menjadi 7,9 juta pekerjaan pada September, lebih rendah dibanding bulan sebelumnya di angka 8,04 juta. Sementara perkiraan ekonom Bloomberg Economics memprediksi ada peningkatan 50.000 pekerjaan menjadi 8,09 juta pada September setelah lonjakan hampir 330.000 pekerjaan di Agustus.
Tingkat berhenti kerja diperkirakan stabil setelah turun jadi 1,9% bulan Agustus, di tengah rekrutmen yang masih kuat. "Dengan data mengindikasikan pembukaan lapangan kerja mulai memudar pada Oktober, kami melihat pasar tenaga kerja akan makin melemah ke depan," kata ekonom.
Keyakinan konsumen
Tingkat keyakinan konsumen AS diperkirakan naik sedikit pada Oktober setelah penurunan bulan sebelumnya, terdalam sejak Agustus 2021. Penurunan keyakiann konsumen terutama karena pesimisme melihat pasar tenaga kerja dan pendapatan.
Konsensus pasar memperkirakan Indeks Keyakinan Konsumen AS akan di angka 99,0 yang sedikit naik dari 98,7 pada September. Prediksi Bloomberg Economics ada di 99,0.
PDB Kuartal III
Ekonom memperkirakan PDB AS akan naik 3,1% pada kuartal III, lebih baik dibanding kuartal sebelumnya di 3% dan lebih optimistis ketimbang konsensus pasar sejauh ini.
Belanja konsumen yang masih kuat menjadi motornya di mana angka pertumbuhannya diperkirakan menyentuh 3,2% dari tadinya 2,9%.
Employment Cost Index (ECI)
Indeks biaya rekrutmen yang menjadi ukuran favorit The Fed dalam melihat perkembangan upah, diperkirakan akan sebesar 0,9%, tidak berubah dari kuartal sebelumnya.
"Kami melihat ECI akan turun ke 4% secara tahunan dari sebelumnya 4,1%. Nonfarm payroll menunjukkan rata-rata upah per jam naik 4% pada kuartal III dibanding 3,4% sebelumnya. Kenaikan tipis, digabung dengan kenaikan inflasi inti PCE mungkin akan mengejutkan FOMC bulan depan.
Pendapatan dan Pengeluaran Pribadi
Ekonom memperkirakan inflasi PCE dan inflasi inti PCE naik masing-masing 0,2% dan 0,3% pada September setelah kenaikan lebih kecil pada Agustus. "Kenaikan tersebut mungkin akan menahan inflasi inti tahunan pada 2,7%," kata Wong dan kawan-kawan.
Pendapatan pribadi AS diperkirakan naik 0,3%, sedikit lebih baik dibanding Agustus 0,2%. Namun pengeluaran diperkirakan tumbuh lebih kuat yaitu 0,5% pada September, dibanding bulan sebelumnya 0,2%.
Klaim pengangguran awal
Pada pekan yang berakhir 26 Oktober, klaim pengangguran AS diperkirakan mencapai 230.000, naik dibanding periode sebelumnya sebesar 227.000.
Mogok kerja di Boeing Co. yang terus berlanjut mempengaruhi rantai pasokan hingga klaim masih akan tinggi. Secara lebih luas, akan semakin sulit bagi mereka yang terkena PHK untuk mendapatkan pekerjaan baru.
Laporan tenaga kerja
"Kami memperkirakan laporan penggajian [yang mencerminkan penambahan lapangan kerja] pada Oktober akan menunjukkan hasil negatif untuk pertama kali sejak Desember 2020, jauh di bawah perkiraan konsensus pasar sebesar 120.000," kata tim Bloomberg Economics.
Sebagian besar pelemahan disebabkan oleh gangguan terkait cuaca, terjadi badai Milton juga Helene berdampak pada lapangan kerja, juga perlambatan rekrutmen di sektor musiman. Menurut ekonom, data tenaga kerja Oktober akan membuat The Fed tetap pada jalur pemangkasan bunga acuan sebesar masing-masing 25 bps pada November dan Desember tahun ini.
Rekrutmen diperkirakan turun 10.000 dari pekerjaan nonpertanian pada Oktober, dibanding penambahan hingga 254.000 pekerjaan pada bulan sebelumnya. Angka September kemungkinan juga akan direvisi ke bawah.
Namun, bila faktor cuaca dan badai dikeluarkan dari asumsi, penambahan lapangan kerja pada Oktober bisa bertambah hingga 130.000, masih lebih rendah dibanding September.
Ekonom memprediksi tingkat pengangguran AS akan stagnan di 4,1% dengan gelar Pilpres AS telah menaikkan ketersediaan pekerjaan terkait pemerintahan.
"Data payrolls Oktober kemungkinan akan lemah dan bukan sekadar karena badai semata, karena bukti pelemahan ada di banyak hal. Kami pikir laporan tenaga kerja bulan ini akan membuat The Fed tetap berada di jalur penurunan bunga acuan masing-masing 25 bps pada November dan Desember nanti," kata ekonom.
(rui)