Secara fundamental, sebenarnya sentimen yang melingkupi CPO masih positif. Sejumlah perusahaan kargo memperkirakan ekspor produk sawit Malaysia pada 1-25 Oktober naik 9,7-10,8% dibandingkan periode yang sama bulan sebelumnya.
Adapun harga minyak kedelai di bursa Dalian (China) akhir pekan lalu melonjak 1,09%. Lalu harga minyak biji bunga matahari meroket 2,07%.
Saat harga minyak nabati pesaing makin mahal, maka keuntungan beralih ke CPO akan meningkat. Sebab, berbagai komoditas ini memang bisa saling menggantikan.
Analisis Teknikal
Bagaimanakah proyeksi harga CPO pekan ini? Apakah bisa naik lagi atau malah terjerembab?
Secara teknikal dengan perspektif mingguan (weekly time frame), CPO masih bertahan di zona bullish. Tercermin dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 67,98. RSI di atas 50 mengindikasikan suatu aset sedang dalam posisi bullish.
Akan tetapi, indikator Stochastic RSI sudah menyentuh angka 100. Paling tinggi, sangat jenuh beli (overbought).
Target support terdekat akan ada di kisaran MYR 4.492-4.484/ton. Lalu target resisten terdekat ada di rentang MYR 4.546-4.592/ton.
(aji)