Pembangkit listrik tenaga air di China sudah memiliki kapasitas yang cukup untuk melistriki seluruh Jepang atau Rusia, demikian diwartakan Bloomberg News. Sementara pembangkit di 3 provinsi utama (Sichuan, Yunnan, dan Hubei) menghasilkan listrik yang sama dengan seluruh pembangkit bertenaga angin di China.
Kekeringan pada 2022 memang membuat konsumsi batu bara China melonjak. Namun curah hujan yang tinggi sejak tahun lalu membuat ada harapan bahwa penggunaan batu bara sudah hampir mencapai puncaknya,
Analisis Teknikal
Jadi bagaimana ramalan harga batu bara untuk pekan ini? Apakah akan ada pergerakan signifikan?
Secara teknikal dengan perspektif mingguan (weekly time frame), batu bara berada di zona bullish. Terbukti dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 57,02. RSI di atas 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bullish.
Sementara indikator Stochastic RSI berada di 67,98. Menghuni area beli (long) yang bahkan lumayan kuat.
Meski demikian, sepertinya tekanan terhadap harga batu bara belum hilang. Target support terdekat adalah US$ 144/ton yang merupakan Moving Average (MA) 10. Jika tertembus, maka target paling pesimistis atau support terjauh adalah US$ 136/ton yang menjadi MA-50.
Sedangkan target resisten terdekat ada di US$ 168/ton. Penembusan di titik ini bisa membawa harga batu bara melesat menuju resisten terjauh US$ 204/ton yang adalah MA-200.
(aji)