Logo Bloomberg Technoz

debat Pilgub Jakarta

Dharma Pongrekun Kembali Pertanyakan Covid-19, Bicara Soal Jijik

Mis Fransiska Dewi
27 October 2024 21:45

Cagub Dharma Pongrekun dan Cawagub Kun Wardana saat debat kedua di Jakarta. Minggu (27/10/2024). (Youtube KPU PROVINSI DKI JAKARTA)
Cagub Dharma Pongrekun dan Cawagub Kun Wardana saat debat kedua di Jakarta. Minggu (27/10/2024). (Youtube KPU PROVINSI DKI JAKARTA)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Calon Gubernur Jakarta nomor urut 2 Dharma Pongrekun mengatakan ia jijik pada dirinya jika jadi gubernur yang bodoh, pengecut dan pengkhianat. Ini merupakan respons terhadap pernyataan calon gubernur nomor urut 1 Ridwan Kamil ketika mengungkit prestasinya dalam penanganan Covid-19 di Jawa Barat yang mendapat penghargaan dari Badan Program Pembangunan PBB atau United Nations Development Programme (UNDP).

Bagi Dharma Pongrekun, terlalu cepat pengambilan keputusan bahwa Covid-19 dianggap sebagai pandemi atau wabah besar. Harusnya untuk menentukan status tersebut melibatkan tim independen untuk meneliti data apakah Covid-19 ini sebagai isu kesehatan atau agenda politik global.

“Bayangkan baru ditemukan virus (Covid-19) bulan Desember [2019] dua belas hari kemudian sudah ditentukan. Lalu tidak melakukan prosedur golden postulates Koch yang seharusnya dilakukan,” ungkap Dharma Pongrekun.

“Lalu alat diagnosanya sangat sumir dan tidak diperuntukan untuk itu. [Alat tes] itu adalah ciptakaan dokter Kary Mullis yang mendapat novel 1984. Jadi sebagai pemimpin, jangan kita berkhianat pada rakyat.”

Atas pernyataan Covid-19 Dharma Pongrekun, Ridwan Kamil menyatakan terkait Covid-19 pihaknya sudah bertanya kepada tim ahli dari Universitas Padjadjaran (Unpad), Universitas Indonesia, dan World Health Organization (WHO).