Kabar penjualan Panin Bank oleh pemegang saham mayoritas terhenti karena para calon penawar khawatir dengan valuasi dan kebutuhan modal yang besar untuk sebuah transaksi. Kabar ini disampaikan oleh sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Para calon peminat telah berdiskusi dengan pihak pengendali Panin Bank tetapi pembicaraan tidak menemui kata sepakat dan menemui hambatan baru-baru ini, kata sumber yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena informasinya bersifat pribadi.
Sumber tersebut menjelaskan lagi, para pihak belum mampu menjembatani perbedaan penilaian dan beberapa penawar khawatir akan menambah modal besar untuk akuisisi ini di tengah volatilitas pasar, kata para sumber.
Saham Panin Bank telah meningkat hampir 42% pada tahun lalu. Saat ini nilai kapitalisasi saham Bank Panin mencapai Rp 31,30 triliun.
Pemegang saham terbesar Panin Bank, adalah Gunawan Ali Mukmin dengan kepemilikan 46% saham dan ANZ Group Holdings Ltd. dengan kepemilikan sekitar 38,8%. Kedua pihak telah menunjuk penasihat keuangan masing-masing saat mereka mengeksplorasi potensi penjualan kepemilikan mereka, Bloomberg News melaporkan.
Dua bank Jepang Sumitomo Mitsui Financial Group Inc. dan Mitsubishi UFJ Financial Group Inc. adalah di antara mereka yang telah menunjukkan minat pada aset tersebut sebelumnya, kata orang yang mengetahui masalah tersebut.
Kebuntuan terjadi di tengah keruntuhan Silicon Valley Bank di AS dan pengambilalihan darurat Credit Suisse Group AG oleh saingannya yang lebih besar UBS Group AG pada bulan Maret. Ini juga merupakan perubahan lain dalam rangkaian upaya jangka panjang oleh beberapa pemegang saham Panin Bank untuk menjual saham mereka. Keengganan keluarga Gunawan untuk memberikan kursi dewan kepada investor yang masuk telah menghalangi negosiasi ANZ sebelumnya dengan para pelamar, Bloomberg News melaporkan pada tahun 2015.
Perwakilan ANZ, Panin Bank, SMFG dan MUFG menolak berkomentar, sementara keluarga Gunawan tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
(dhf)