Untuk diketahui, pemerintah telah memacu distribusi minyak goreng rakyat (Minyakita) sebanyak 450 ribu ton per bulan melalui program DMO hingga periode Idulfitri tiba. Dengan kebijakan DMO saat ini, volume ekspor CPO yang diizinkan mencapai enam kali lipat dari yang dijual perusahaan minyak sawit di dalam negeri.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan sebelumnya mengatakan, harga minyak goreng di pasaran saat ini hanya turun 0,01% secara bulanan. Untuk itu, kementeriannya kembali memacu kebijakan DMO minyak kelapa sawit sepanjang Februari—April 2023.
“Sebagai langkah antisipatif periode HBKN dan peningkatan jumlah konsumen yang menggunakan Minyakita, kami telah meningkatkan target penyediaan DMO minyak goreng rakyat menjadi sebesar 450 ribu ton per bulan untuk periode Februari, Maret, dan April. Kemendag juga mengalihkan hak ekspor yang telah dimiliki produsen CPO sebagai deposit yang baru bisa digunakan pada Mei 2023,” ujar Zulkifli medio Maret.
Dia mengelaborasi realisasi DMO minyak goreng per Februari 2023 mencapai 36% lebih tinggi dibandingkan dengan penyaluran pada bulan sebelumnya, atau sebanyak 360.150 ton yang terdiri atas minyak curah 271.339 ton (75,34%) dan Minyakita 88.811 ton (24,66%).
(wdh)