Logo Bloomberg Technoz

Penurunan signifikan dalam sektor properti China telah menggerus kekayaan rumah tangga, memicu kekhawatiran deflasi seiring konsumen yang semakin berhati-hati. Liao menyebut penggunaan obligasi negara khusus ultra-panjang untuk mendanai program tukar-tambah baharang konsumen tahun ini "belum pernah terjadi sebelumnya."

"Sampai tingkat tertentu, hal itu menunjukkan bahwa konsumsi telah menjadi pertimbangan penting dalam pembuatan kebijakan fiskal China," katanya.

Kritik dari Amerika Serikat juga bermunculan. Menteri Keuangan AS Janet Yellen menilai stimulus ini belum mengatasi kelebihan kapasitas, mengingat lemahnya permintaan domestik yang turut menambah tekanan melalui ekspor murah. Direktur IMF Kristalina Georgieva pun memperingatkan bahwa tanpa reformasi, pertumbuhan tahunan China bisa turun hingga "jauh di bawah 4%" ke depannya.

Sebagai bagian dari cetak biru reformasi jangka panjang yang disusun pada Sidang Pleno Ketiga, Beijing berupaya menghidupkan kembali ekonominya dengan paket pinjaman yang diharapkan dapat menyokong bank besar milik negara dan program pertukaran utang lokal. Citigroup Inc memperkirakan tambahan belanja fiskal hingga 3 triliun yuan tahun ini, sementara Goldman Sachs Group Inc memproyeksikan total dana hingga 5 triliun yuan dalam beberapa tahun mendatang.

Pertemuan Komite Tetap ini akan berlangsung bertepatan dengan pemilihan umum AS. Hal ini menimbulkan ketidakpastian atas hubungan perdagangan antara China dan AS, terutama mengingat ancaman mantan Presiden Donald Trump yang ingin mengenakan tarif yang dapat mengurangi tingkat pertumbuhan China secara signifikan.

Liao pernah menjadi anggota tim negosiasi perang dagang China dengan AS selama pemerintahan Trump. Sebagai penutur bahasa Inggris yang fasih, ia melakukan perjalanan ke Amerika sebagai ajudan Wakil Perdana Menteri Liu He dan bertemu Trump di Ruang Oval.

Grafik PDB China. (Sumber: Bloomberg)

Beberapa hari setelah Yellen menyampaikan kritiknya, Liao mengatakan bahwa pejabat China telah memberi penjelasan rinci tentang kebijakan terbaru mereka kepada para pejabat AS. Sementara pejabat AS berbagi pemikiran mereka tentang keputusan fiskal dan suku bunga mereka sendiri

Kementerian Keuangan China juga menyatakan bahwa mereka "menyampaikan kekhawatiran" atas tarif AS dan sanksi terkait Rusia dalam pertemuan bilateral pekan ini.

Pihak Departemen Keuangan AS mengonfirmasi bahwa kedua negara memang membahas stimulus tersebut pada pertemuan yang digelar hari Jumat (25/10/2024) tanpa menjelaskan lebih lanjut.

"Saya juga menekankan kepada rekan-rekan asing pada pertemuan minggu ini tekad China untuk melanjutkan reformasi dan keterbukaan dalam mengejar pembangunan berkualitas tinggi dan langkah-langkah yang ditetapkan pada Sidang Pleno Ketiga," ungkap Liao, mengacu pada konklaf dua kali per dekade yang diadakan pada bulan Juli untuk memetakan reformasi jangka panjang.

(bbn)

No more pages