Logo Bloomberg Technoz

Berbagi Pengalaman

Dalam acara pembekalan tersebut, Luhut berkesempatan untuk berbagi pengalamannya selama satu dekade di pemerintahan sebelumnya, Presiden Joko Widodo.

Dia bahkan menyoroti tantangan besar seperti pandemi, konflik geopolitik, dan krisis pangan, yang menuntut kebijakan adaptif dan berbasis data.

"Keberhasilan kita saat menangani pandemi, menunjukkan pula betapa pentingnya bekerja secara terintegrasi demi menemukan solusi yang efektif untuk setiap permasalahan," tegas Luhut.

Selain itu, menurut Luhut, keberhasilan Indonesia mengatasi pandemi membuktikan pentingnya tata kelola yang terintegrasi dan pengambilan keputusan cepat serta tepat dengan bantuan teknologi digital.

"Melalui teknologi digital pula, kita bisa melakukan monitoring, evaluasi dan pengambilan keputusan lebih cepat dan tepat, demi mendukung kolaborasi lintas sektor serta memastikan kebijakan yang kita ambil berdampak positif dan nyata bagi kesejahteraan masyarakat serta kemajuan bangsa dan negara," pungkasnya. 

Luhut Binsar Pandjaitan di Akademi Militer Magelang (Instagram @luhut.pandjaitan)

Sebagai catatan, pada kepemimpinan Prabowo saat ini, Luhut diketahui mengemban dua jabatan yakni Ketua DEN dan Penasihat Khusus Presiden Bidang Digitalisasi dan Teknologi Pemerintahan. 

Dalam tugasnya di pemerintahan baru, Luhut sebelumnya mengaku mendapatkan mandat dari Prabowo untuk membantu tata kelola birokrasi yang berkaitan dengan ekonomi menjadi lebih baik.

"Karena tata kelola itu dengan digitalisasi saya kira akan bisa membuat kita menjadi lebih efisien," ujarnya ditemui di Istana Negara usai pelantikannya sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional, awal pekan ini.

Ke depan, Luhut menerangkan instansinya akan mengatur sumber pendapatan negara melalui platform seperti e-catalog.

Hal itu, lanjutnya, sebelumnya sudah diterapkan untuk tata kelola penerimaan negara dari sektor pertambangan melalui platform Simbara.

"Simbara [untuk] batu bara, nikel, dan kelapa sawit dan juga govtech itu menjadi target Presiden Prabowo. Saya pikir kita bisa melakukan lah kalau kita kerjakan bersama-sama, mestinya dalam 1—2 tahun ini," terang Luhut.

"[Strategi] Quick Win Pak Presiden Prabowo saya kira e-catalog versi 6, saya kira kita sudah bisa luncurkan dan membuat 85% government procurement ada di sana," ujarnya.

(prc/wdh)

No more pages