Logo Bloomberg Technoz

Kejatuhan Sritex Rawan Picu Efek Domino di Industri Tekstil RI

Pramesti Regita Cindy
26 October 2024 20:30

Pekerja di pabrik tekstil PT Sri Rejeki Isman./Bloomberg-Dimas Ardian
Pekerja di pabrik tekstil PT Sri Rejeki Isman./Bloomberg-Dimas Ardian

Bloomberg Technoz, Jakarta Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin memperingatkan bahwa pailitnya raksasa tekstil RI, PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex, dapat memicu efek domino yang berdampak pada seluruh rantai pasok industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional.

Menurutnya, kepailitan Sritex hanya akan memperparah kondisi yang sudah sulit di industri TPT, dengan banyak pelaku usaha lain juga menghadapi tekanan berat.

"Sritex bukan satu-satunya yang gulung tikar. Pada 2023, sekitar 64.000 pekerja tekstil terkena PHK. Pada 2024, sudah puluhan pemain tekstil gulung tikar, dengan [korban] PHK diperkirakan akan mencapai 70.000 [orang]. Artinya, ada banyak pelaku lain yang menghadapi sakaratul maut," ungkap Wijayanto kepada Bloomberg Technoz, Sabtu (26/10/2024).

Berkaitan dengan hal tersebut, Wijayanto juga turut meyakini efek domino diperkirakan meluas, mengingat Sritex merupakan salah satu raksasa di sektor pertekstilan. Salah satunya adalah ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) belasan ribu karyawannya.

Pabrik tekstil PT Sri Rejeki Isman./Bloomberg-Dadang Tri

"Efek domino pasti ada, apalagi Sritex adalah pemain besar, supplier dan buyer akan terdampak, termasuk industri garmen dan kerajinan rakyat. Belum lagi 17.000 karyawan Sritex yang terancam PHK," tegasnya.