Logo Bloomberg Technoz

Energi Terbarukan Dinilai Butuh Penguatan Regulasi

Pramesti Regita Cindy
25 October 2024 20:30

Presiden Prabowo Subianto. (Tim Media Prabowo Subianto)
Presiden Prabowo Subianto. (Tim Media Prabowo Subianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Percepatan transisi ke energi terbarukan dapat menjadi kunci agar Indonesia swasembada energi, seperti yang dicita-citakan Presiden Prabowo Subianto dalam pidatonya saat dilantik, Minggu (20/10/2024). 

Dengan kondisi cadangan energi fosil yang kian menyusut, pemerintah dinilai perlu memperkuat kebijakan yang mendukung energi bersih, di mana langkah ini juga sejalan dengan ambisi Prabowo untuk mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 8%. Pengembangan energi terbarukan, meski telah lama dibicarakan, memerlukan komitmen kebijakan yang lebih tegas dan terencana.

"Perlu diingat, hingga kini Indonesia belum memiliki regulasi terkait transisi energi pada level undang-undang. Padahal, payung hukum ini penting agar regulasi di bawahnya bisa selaras, yang pada akhirnya dapat menjadi daya tarik investasi energi terbarukan di Indonesia," kata Direktur Eksekutif Yayasan Indonesia CERAH Agung Budiono 

Pada kesempatan yang sama, Putra Adhiguna, Managing Energy Shift Institute (ESI), juga menyoroti pentingnya energi terbarukan sebagai fondasi bagi daya saing Indonesia. Semakin banyak negara yang mengutamakan penggunaan energi bersih, kata dia, daya tarik Indonesia sebagai destinasi investasi global juga akan tergantung pada kesiapan sektor energinya. 

"Transisi energi adalah perkara daya saing Indonesia di level global, perkara daya saing menarik investasi industri berkualitas dan menciptakan lapangan kerja. Karenanya, transisi energi lebih luas dari perihal terkait PT PLN (Persero), pemerintah lah yang harus berhitung untung rugi ekonomi bila tidak memiliki suplai energi bersih," kata Putra