Indeks S&P melemah 0,4% seiring kepelikan yang semakin dalam dialami oleh First Republic. Saham bank daerah itu jatuh hingga 30% dalam sesi perdagangan yang volatile setelah dinyatakan menghadapi potensi pembatasan pinjaman dari Federal Reserve, bank sentral AS.
Harga obligasi juga jatuh seiring kabar menyebut parlemen Amerika diperkirakan akan memberikan suara perihal debt ceiling. Sementara itu, PacWest Bancorp menawarkan secercah harapan bahwa First Republic tidak menimbulkan masalah lebih besar lagi bagi sektor yang lebih luas.
Penurunan indeks saham terjadi kendati indeks saham teknologi Nasdaq 100 menguat 0,6% menyusul capaian kinerja Alphabet Inc, induk Google dan Microsoft Corp melampaui perkiraan pasar.
Penarikan dana simpanan di First Republic telah menimbulkan pertanyaan terkait dampak dari kebijakan pengetatan yang agresif dari Fed terhadap kesehatan sektor perbankan di negara tersebut dan apa yang bisa dilakukan oleh bank sentral untuk menghentikan perluasan dampak krisis bank. Beberapa pelaku pasar berspekulasi siklus pengetatan kemungkinan akan lekas berakhir lebih cepat dari perkiraan kendati inflasi masih tinggi. Pasar akan menunggu data Personal Consumption Expenditure (PCE) pada Jumat ini.
“Hingga saat ini, pejabat Fed telah cukup nyaman bahwa tekanan dari sektor bank telah teratasi dan tidak ada penghentian penyaluran kredit secara mendadak,” tulis Krishna Guha, Strategist di Evercore.
(dhf/rui)