Logo Bloomberg Technoz

Sedangkan saham-saham yang melemah dan menjadi top losers antara lain PT Mineral Sumberdaya Mandiri Tbk (AKSI) yang jatuh 25%, PT Multi Garam Utama Tbk (FOLK) ambruk 14,9%, dan PT Sillo Maritime Perdana Tbk (SHIP) anjlok 10,2%.

Bursa Saham Asia lainnya turut melemah searah dengan IHSG, yaitu i.a. KLCI (Malaysia), SENSEX (India), Topix (Jepang), Nikkei 225 (Tokyo), Ho Chi Minh Stock Index (Vietnam), dan Straits Times (Singapura), yang tertekan dan drop dengan masing-masing 0,85%, 0,83%, 0,65%, 0,60%, 0,37%, dan 0,32%.

Di sisi berseberangan, Shenzhen Comp. (China), CSI 300 (China), TW Weighted Index (Taiwan), Shanghai Composite (China), Hang Seng (Hong Kong), PSEI (Filipina), SETI (Thailand), dan KOSPI (Korea Selatan) berhasil menguat masing-masing 1,85%, 0,70%, 0,67%, 0,59%, 0,49%, 0,42%, 0,19%, dan 0,09%.

Bursa Saham Asia juga senada dengan momentum yang terjadi di Bursa Saham Amerika Serikat. Pada perdagangan semalam, tiga indeks utama di Wall Street ditutup bervariasi.

Dow Jones Industrial Average, merah dengan melemah 0,33%. Sebaliknya, Nasdaq Composite dan S&P 500 berhasil menghijau, dengan masing-masing mencatat 0,76% dan 0,21%. 

Sentimen yang mewarnai laju indeks regional hari ini utamanya datang dari China, dengan memusatkan perhatian pada setiap langkah stimulus yang diumumkan Pemerintah China.

Bank Sentral China mempertahankan suku bunga kebijakan satu tahunnya dengan rating tetap– tidak berubah, setelah memangkas biaya pendanaan paling tinggi yang pernah tercatat sebulan lalu, kebijakan itu mencerminkan otoritas secara hati-hati mengatur stimulus moneter untuk mendukung perekonomian.

Bank Sentral China (People's Bank of China/PBOC) mempertahankan suku bunga pada fasilitas pinjaman jangka menengah (Medium-Term Lending Facility Rate/MLF) stabil pada 2% menurut pernyataannya pada Jumat (25/10/2024).

Shenzhen Stock Exchange Composite Index di tutup perdagangan Jumat 25 Oktober (Bloomberg)

Semua Ekonom/ Analis kompak, kecuali satu dari 15 Ekonom yang disurvei oleh Bloomberg memperkirakan suku bunga akan tetap tidak berubah.

“Hal ini sebagian besar sesuai dengan ekspektasi pasar, baik tingkat suku bunga yang tidak berubah maupun penarikan bersih yang kecil,” kata Xiaojia Zhi, Kepala Ekonom China di Credit Agricole SA, seperti yang diwartakan Bloomberg News.

Ekonomi China tumbuh dengan laju paling lambat dalam enam kuartal pada September karena permintaan dari dalam negeri lesu dan krisis properti terus-menerus membebani keberlanjutan bisnis. Namun, keadaan tampak membaik selama periode baru-baru ini dengan Penjualan Ritel meningkat pada September.

Pasar dan Sentimen Bursa Jepang

Di Jepang, Gubernur Bank Sentral Jepang (Bank of Japan/BOJ) Kazuo Ueda memberi sinyal bahwa Bank Sentral tidak akan menaikkan suku bunga minggu depan. Hampir semua pengamat BOJ sudah memperkirakan tidak ada perubahan kebijakan bulan ini.

Ueda berbicara menjelang Pemilihan Umum Jepang di akhir pekan ini dan juga setelah yen merosot ke level terendah sejak 31 Juli terhadap dolar awal minggu ini.

Menurut perhitungan awal, data au Jibun Bank Manufacturing PMI Jepang melambat ke level 49 di Oktober dari perhitungan final sebelumnya 49.7 di September. Lebih rendah dari ramalan pasar yang berada di level 49,9.

“Jika benar terjadi, maka ini akan menandakan kontraksi selama empat bulan beruntun dan merupakan kontraksi ke delapan di tahun ini,” papar Phillip Sekuritas Indonesia dalam riset hariannya.

Sentimen Global

Selain itu sentimen pasar Asia juga datang dari global, pernyataan Gubernur The Fed Cleveland Beth Hammack terbaru menilai terjadi kemajuan dalam penjinakan inflasi AS meski bukan berarti misi itu telah tercapai sepenuhnya.

“Kami telah membuat kemajuan yang baik tapi inflasi masih ‘di Atas’ target FOMC sebesar 2%,” katanya.

Ia menilai, The Fed telah mampu mendinginkan tekanan harga seraya mempertahankan pasar tenaga kerja dalam kondisi tetap baik, juga perekonomian tetap tangguh.

Pasar akan fokus menunggu data penting pekan depan ketika data Ekonomi AS melaporkan kinerja pasar tenaga kerja pada Oktober yang akan memberi konfirmasi lebih jelas apakah prospek pemangkasan suku bunga The Fed masih sebesar harapan sebelumnya atau lebih kecil.

(fad)

No more pages