“Akan ada utang jatuh tempo sekitar Rp800 triliun tahun depan, tahun 2025. Itu saja sudah memakan porsi yang cukup besar di sana. Sehingga tentunya disiplin fiskal atau pengetatan fiskal itu menjadi sangat penting sekali,” tegas Yose.
Dalam kaitan memperbesar kapasitas fiskal, Yose memandang memang telah memiliki rencana tersebut yakni dengan cara melakukan penyesuaian subsidi energi. Salah satu pos belanja yang memiliki porsi besar di APBN, yakni 15% dari total anggaran.
Yose juga mewanti-wanti pelaksanaan program yang menghabiskan anggaran Rp71 triliun tersebut. Menurutnya, pemerintah perlu memastikan agar tidak terjadi kebocoran-kebocoran anggaran yang justru dimanfaatkan untuk kepentingan segelintir pihak.
“Juga tentunya ada catatan-catatan yang perlu kita perhatikan disana,” kata Yose.
Sebelumnya, Prabowo menginstruksikan Badan Gizi Nasional serta semua kementerian dan lembaga untuk segera menjalankan program Makan Bergizi Gratis atau makan siang gratis.
Hal ini disampaikannya dalam sidang Kabinet Merah Putih perdana di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2024).
Ia meminta para bawahannya itu untuk menjalankan program makan siang gratis ini dijalankan dengan tepat sasaran, terukur dan tidak perlu takut dengan kesulitan yang mungkin muncul.
“Kita tidak bisa katakan ini selesai 1 minggu, 3 bulan, tidak ada kita yang punya tongkat Nabi Sulaiman tetapi kita bisa menghitung, mengelola alokasi dana hingga kerahkan sumber daya,” ungkap Prabowo dengan nada berapi-api.
Prabowo mengatakan ia percaya penuh bahwa target makan siang gratis bisa dicapai. Ia bahkan siap mempertaruhkan kepemimpinannya untuk menjalankan program ini.
(azr/lav)