Dalam kaitan itu, ia mempertanyakan upaya Prabowo yang memiliki latar belakang militer untuk mempermudah proses koordinasi tersebut. Menurutnya mengatur pemerintahan akan berbeda dengan militer yang dapat satu komando mendengar perintah atasannya.
“Hal yang perlu diingat adalah bagaimana mengatur pemerintahan itu akan berbeda dengan yang ada di militer yang dapat mungkin satu komando dan lain-lain,” tegasnya.
Prabowo telah resmi mengumumkan daftar nama menteri berada dalam Kabinet Merah Putih di bawah pimpinannya untuk pemerintahan periode 2024-2029.
Kepala Negara yang baru dilantik pada 20 Oktober 2024 kemarin ini menetapkan delapan menteri yang mengurusi sektor ekonomi, dan akan berada dalam naungan Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian).
Menariknya, terdapat nama-nama yang familiar karena sebelumnya juga menduduki posisi yang sama di era kepemimpinan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Beberapa di antaranya adalah Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang.
Kemudian, adapula Menteri Keuangan Sri Mulyani yang akan kembali bekerja sama dengan Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara dan Thomas Djiwandono.
Selain itu, terdapat pula nama Erick Thohir yang kembali menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan akan kembali pula berduet dengan Kartika Wirjoatmodjo sebagai Wakil Menteri BUMN.
(azr/lav)
