Hasil ini menunjukkan betapa sulitnya bagi Kering untuk merestrukturisasi merek andalannya di tengah melambatnya permintaan barang-barang mewah, terutama di China.
Gucci akan membutuhkan waktu untuk pulih, kata Chief Financial Officer Kering, Armelle Poulou, kepada wartawan dalam sebuah panggilan. Dia mengatakan kekhawatiran di China terkait pengangguran kaum muda dan penurunan pasar real estat membebani kepercayaan konsumen di sana.
Poulou mengatakan bahwa Kering puas dengan estetika baru yang diadopsi oleh Gucci di bawah Sabato de Sarno, direktur kreatif yang ditunjuk pada awal 2023.
Desainer tersebut membawa gaya yang lebih minimalis ke merek yang sebelumnya dikenal dengan tampilan flamboyan di bawah pendahulunya, Alessandro Michele, yang meninggalkan label tersebut dua tahun lalu.
Awal bulan ini, konglomerat mode tersebut mengangkat mantan eksekutif Louis Vuitton, Stefano Cantino, sebagai CEO baru Gucci mulai 1 Januari. Cantino bergabung dengan Gucci pada bulan Mei sebagai wakil CEO.
Pemulihan Gucci telah lebih menyakitkan dari yang diharapkan, menurut analis TD Cowen, Oliver Chen. Kering bisa meleset dari panduan yang telah direvisi jika produk baru tidak diterima dengan baik oleh konsumen kaya, katanya.
Kering bukan satu-satunya grup barang mewah yang terkena dampak perlambatan di segmen barang mewah. Kinerja ini mengikuti penjualan yang mengecewakan untuk periode yang sama di divisi mode dan barang kulit utama LVMH, yang mencakup Louis Vuitton dan Christian Dior.
(bbn)