“Kami cukup optimistis kinerja Grup MIND ID terus mencatat capaian positif hingga akhir tahun. Program hilirisasi serta penguatan ekosistem industrialisasi berdampak positif pada pertumbuhan produksi dan penjualan komoditas yang dikelola oleh Anggota Grup,” kata Heri Yusuf.
Heri menjelaskan Grup MIND ID turut menjaga volume produksi dan tingkat penjualan pada level optimal untuk mencapai kinerja terbaik pada tahun ini.
Strategi ini tercermin dari laporan pertumbuhan operasional sejumlah anggota grup. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam misalnya, mencatatkan realisasi penjualan pada paruh pertama sebesar Rp 23,19 triliun, tumbuh 7% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu di level Rp 21,66 triliun.
Antam juga telah menguatkan posisinya di pasar dalam negeri melalui produk di segmen emas yang berkontribusi sebesar 81% terhadap total penjualan dengan nilai penjualan sebesar Rp 18,83 triliun, meningkat 42% dari pencapaian pada semester I-2023 sebesar Rp 13,30 triliun.
Selain itu, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) juga membukukan pertumbuhan penjualan nikel matte dari 33.221 ton pada semester I 2023 menjadi 35.680 ton pada periode sama tahun ini. Penjualan ini ditopang oleh peningkatan produksi nikel dalam matte dari 33.691 ton menjadi 34.774 pada semester I-2024.
Kinerja positif juga dibukukan oleh anggota lainnya yakni PT Timah Tbk (TINS) dengan peningkatan produksi timah hingga 32% menjadi 10.250 ton dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan produksi batu bara mencapai 20,5 juta ton pada semester I 2024.
"Kami konsisten untuk terus mengoptimalkan kinerja operasi di tambang, meningkatkan utilitas dan stabilitas operasi serta tetap menjalankan prinsip good mining practices dan sustainable mining," paparnya.
(tim)