Salah satu lagu Beyoncé, Freedom, yang menampilkan rapper Kendrick Lamar telah sering diputar di acara-acara kampanye dan digunakan dalam video peluncuran resmi pencalonan Harris sebagai presiden.
Ia adalah superstar terbaru yang memberikan dukungan kepada Harris, yang telah menerima dukungan dari banyak selebritas, beberapa di antaranya tampil di acara kampanye saat ia berusaha mengungguli Trump.
Bintang pop Lizzo dan artis R&B Usher telah tampil di acara kampanye dalam beberapa hari terakhir. Artis rock Bruce Springsteen dijadwalkan tampil di kampanye Harris pada Kamis. Washington Post pertama kali melaporkan rencana penampilan Beyoncé.
Tim kampanye Harris memanfaatkan para selebritas untuk mendongkrak suara pemilih. Mereka juga akan menggelar konser yang disebut sebagai "pertunjukan yang sangat memukau", beberapa hari sebelum Hari Pemilihan dengan bintang tamu misterius.
Nama-nama terkenal lainnya termasuk bintang pop Taylor Swift, penyanyi Billie Eilish, dan maestro media Oprah Winfrey telah mendukung Harris dalam beberapa bulan terakhir.
Beyonce sebelumnya memberikan dukungannya kepada pasangan Partai Demokrat, Presiden Joe Biden dan wakilnya Harris pada 2020 melalui unggahan di Instagram. Dalam unggahannya, Beyonce mengenakan masker bermerek Biden-Harris selama pandemi Covid-19 dan memasang stiker "I voted" di topinya.
Ia juga memberikan tiket pertunjukannya pada tahun 2023 senilai US$1.656 kepada Harris, menurut laporan yang dirilis Gedung Putih pada Mei.
Laporan tersebut tidak merinci konser mana yang dihadiri Harris, tetapi wakil presiden tersebut mengunggah foto dirinya dan asistennya Doug Emhoff yang berterima kasih kepada Beyoncé "atas kencan malam yang menyenangkan" pada hari saat Renaissance World Tour digelar di dekat Washington, DC.
Meskipun dampak dukungan selebritas sulit diukur, studi tahun 2008 oleh dua ekonom memperkirakan bahwa dukungan Winfrey kepada mantan Presiden Barack Obama membuat 1 juta pemilih mendukungnya dalam pemilihan presiden tahun itu.
"Jika ada selebriti yang dapat membuat perbedaan pada 2024, itu adalah seseorang seperti Beyoncé," ujar David Haven Blake, profesor di Universitas New Jersey yang menulis buku tentang politik selebriti.
Blake mengatakan Beyoncé dapat sangat efektif mendorong jumlah pemilih muda dan orang kulit berwarna — bagian penting dari koalisi elektoral yang menempatkan Biden di Gedung Putih dan yang perlu dibentuk kembali oleh Harris.
Masuknya Harris ke dalam persaingan Pilpres memicu gelombang antusiasme di antara blok-blok utama Partai Demokrat, tetapi momentumnya melambat menjelang Hari Pemilu. Jajak pendapat menunjukkan Harris dan Trump pada dasarnya imbang di negara-negara bagian yang kemungkinan besara akan menentukan hasil Pemilu.
Penampilan Beyoncé bisa memunculkan keretakan Partai Demokrat atas perang Israel melawan Hamas di Gaza. Konflik tersebut telah menimbulkan kemarahan dari kaum progresif, pemilih muda, serta warga Arab dan Muslim-Amerika atas dukungan pemerintah terhadap Israel.
Beyoncé menghadapi kritik tahun lalu ketika film konser Renaissance-nya diputar di Israel saat negara itu melakukan kampanye militer untuk membasmi Hamas, yang ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh AS dan Uni Eropa, di Gaza.
(bbn)
