Atas permasalahan tersebut, BPK merekomendasikan Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani agar mengembangkan fitur LKPM pada subsistem pengawasan OSS RBA yang dapat memberikan informasi nilai realisasi investasi yang akurat dan mampu mengirimkan notifikasi kepada pelaku usaha yang tidak mematuhi pelaporan LKPM, serta melaksanakan pembinaan dan pengawasan kepada pelaku usaha untuk memenuhi kewajiban menyampaikan LKPM.
Sekadar catatan, Kementerian Investasi/BKPM mencatat realisasi investasi di bidang penghiliran atau hilirisasi mencapai Rp272,91 triliun pada Januari—September 2024.
“Angka ini kontribusi yang cukup besar kontribusinya terhadap realisasi investasi kita,” kata Menteri Investasi Indonesia Rosan Roeslani saat memberikan pemaparan realisasi investasi hingga September 2024 di Jakarta, Selasa (15/10/2024).
Pada kesempatan tersebut, Rosan memaparkan salah satu sektor utama yang menyumbang investasi hilirisasi adalah pertambangan mineral dalam bentuk smelter. Total nilai investasi smelter sepanjang tiga kuartal tahun berjalan mencapai Rp170,78 triliun.
Investasi untuk smelter nikel tercatat yang paling besar yaitu senilai Rp113,77 triliun. Lalu, investasi smelter tembaga mencapai Rp45,72 triliun, kemudian smelter bauksit senilai Rp10,79 triliun, dan smelter timah senilai Rp0,5 triliun.
(wdh)
