Logo Bloomberg Technoz

Padahal permintaan sedang tinggi, Ekspor CPO Malaysia pada September naik 0,93% dibandingkan Agustus.

Di Indonesia, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen untuk memberlakukan kebijakan B40 yang akan berlaku mulai awal tahun depan. Nantinya, Indonesia akan meningkatkan campuran bahan bakar nabati menjadi 50% atau B50.

Selain faktor fundamental yaitu penawaran dan permintaan di atas, harga CPO juga terangkat akibat perkembangan harga minyak nabati lainnya. Kemarin, harga minyak kedelai di bursa Dalian (China) dan Chicago Board of Trade (Amerika Serikat/AS) melonjak masing-masing 1,55% dan 2,21%.

Sedangkan harga minyak biji bunga matahari juga bertambah 1,89%. Saat harga minyak nabati pesaing makin mahal, maka keuntungan untuk beralih ke CPO akan bertambah. Sebab, berbagai komoditas itu bisa saling menggantikan.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO mantap di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 66,26. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.

Sementara indikator Stochastic RSI berada di 65,21. Menghuni area beli (long) yang bahkan cukup kuat.

Namun dengan kenaikan yang sudah begitu tajam, harga CPO terancam terpeleset. Target koreksi atau support akan ada di kisaran MYR 4.481-4.425/ton.

Adapun target resisten ada di rentang MYR 4.763-4.959/ton.

(aji)

No more pages