Logo Bloomberg Technoz

Kata Dirut BPJS soal Potensi Iuran Naik Buntut Diberlakukan KRIS

Dinda Decembria
24 October 2024 20:20

Ilustrasi BPJS Kesehatan
Ilustrasi BPJS Kesehatan

Bloomberg Technoz, Jakarta - Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti kembali menjawab besaran iuran peserta BPJS Kesehatan yang disebut berpotensi naik seiring pemberlakuan kelas rawat inap standar (KRIS) mulai 30 Juni 2025.

"Nah ini kalau nanti dinaikkan atau disesuaikan, tentu kita akan melihat bagaimana satu, pemerintah baru berani tidak, dua, bagaimana respon dari masyarakat," kata Ali Ghufron dalam diskusi virtual, Kamis (24/10).

Ali mengatakan bahwa sebetulnya setiap 2 tahun harusnya ada penyesuaian tarif baru dari iuran BPJS, namun katanya sekitar 2019 atau 2020 hingga jalan 4 tahun di 2024 kini belum kunjung dilakukan penyesuaian karena menunggu era Pemilu kala itu. 

Selain itu ia mengatakan sekarang hampir seluruh penduduk di Indonesia sudah menjadi peserta BPJS. Bahkan kata dia dengan kualitas BPJS yang kini terus ada kemajuan, rumah sakit swasta yang tadinya ogah-ogahan melakukan kerjasama dengan BPJS, sekarang justru jadi berlomba-lomba ingin melakukan kerja sama.

"Sekarang pada rebutan, (Rumah sakit swasta)," tambah Ali.