Logo Bloomberg Technoz

Perselisihan ini kembali mencuat setelah kematian Wei Ling, yang tinggal di rumah era kolonial di 38 Oxley Road. Hsien Yang tidak hadir di pemakaman adiknya dan kini sedang mencari izin untuk menghancurkan rumah tersebut.

Awal pekan ini, Hsien Yang mengklaim telah diberikan suaka politik oleh pemerintah Inggris dengan alasan penganiayaan. Menanggapi hal tersebut, pemerintah Singapura mengatakan bahwa tidak ada pembatasan hukum yang menghalangi Hsien Yang atau istrinya untuk kembali ke Singapura.

Persoalan ini bisa menjadi tantangan bagi Perdana Menteri Lawrence Wong, yang akan memimpin Partai Aksi Rakyat (PAP) dalam pemilihan umum mendatang, yang harus diadakan sebelum akhir tahun depan.

Komite menteri yang dibentuk pada 2018 memberikan tiga opsi untuk rumah tersebut: menghancurkannya, melestarikannya sebagai monumen nasional, atau mempertahankan hanya ruang makan di ruang bawah tanah, tempat perdebatan penting terkait pendirian PAP berlangsung. Namun, keputusan ini ditunda karena Wei Ling masih tinggal di rumah itu saat itu.

Dewan Warisan Nasional Singapura, yang sebelumnya menyusun laporan 31 halaman mengenai rumah tersebut, mengatakan akan melakukan studi baru untuk menilai apakah properti itu memiliki nilai sejarah, warisan, atau arsitektur yang layak untuk dilestarikan. Dewan juga menyatakan bahwa opsi lain untuk properti tersebut dapat muncul setelah studi selesai. Dewan belum menetapkan tenggat waktu untuk penyelesaian studi dan akan memberikan rekomendasi kepada Menteri Edwin Tong tentang apakah situs tersebut harus dilestarikan atau tidak.

(bbn)

No more pages