Bankir Akui Daya Beli Turun, Desak Pemerintah Terbitkan Stimulus
Azura Yumna Ramadani Purnama
24 October 2024 15:00
Bloomberg Technoz, Jakarta - Para bankir mengakui fenomena penurunan daya beli terjadi, utamanya pada kelompok masyarakat menengah. Maka itu, mereka berharap pemerintah baru yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto dapat menerbitkan kebijakan untuk ‘menyelamatkan’ salah satu mesin pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Direktur Keuangan PT Bank Syariah Indonesia (BSI/BRIS), Ade Cahyo Nugroho menyatakan fenomena daya beli merosot benar terjadi. Hal ini tercermin dari data-data perekonomian seperti penurunan penjualan mobil, hingga penurunan kualitas pembiayaan atau kredit di sejumlah segmen pada beberapa perbankan.
Menurut dia fenomena tersebut terjadi akibat industri Tanah Air belum begitu kokoh jika dibandingkan dengan negara menuju maju dan negara-negara tetangga RI.
“Kita sangat berharap pemerintahan baru bisa mengambil langkah inisiatif besar untuk mengatasi permasalahan ini agar tidak berkepanjangan, kalau berkepanjangan isun-ya bisa kemana-mana,” kata Ade dalam Indonesia Industry Outlook 2025 Conference, disiarkan secara daring Kamis (24/10/2024).
Sementara dari sisi perbankan, ia menyatakan dalam jangka pendek maka industri keuangan ini dapat mengeluarkan kebijakan yang meringankan kelas menengah utamanya terkait biaya transaksi, pilihan pembiayaan yang yang lebih ringan, hingga pembiayaan yang berjangka panjang.