Terpisah, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi mengatakan terdapat beberapa pertimbangan dari program biodiesel, salah satunya yang berkaitan dengan produksi CPO di sisi hulu yang perlu diperkuat.
Selain itu, Eniya mengatakan pertimbangan lainnya adalah dari sisi tekno ekonomi. Adapun, tekno ekonomi adalah perhitungan nilai-nilai ekonomi yang terkandung dalam suatu rencana kegiatan teknik.
“Di sisi hulu perlu diperkuat jumlahnya. Nanti konsep tekno ekonominya, itu kan rada ruwet. Arahan Pak Wamen ESDM [Yuliot] diperjelas lagi,” ujarnya.
Selain itu, saat ini revisi Peraturan Menteri ESDM Nomor 32 Tahun 2008 tentang Penyediaan, Pemanfaatan dan Tata Niaga Bahan Bakar Nabati (Biofuel) Sebagai Bahan Bakar Lain juga masih ditahan.
Menurutnya, Kementerian ESDM harus membahas aturan atau perundangan terlebih dahulu sebelum akhirnya membuat peta jalan dari program biodiesel B50 dan B60 di Indonesia.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan pemerintah bakal memangkas volume ekspor CPO sebanyak 5,3 juta ton/tahun untuk program biodiesel B50, demi menunjang ambisi swasembada energi Presiden Prabowo Subianto.
"Ekspor kita kan 26 juta ton/tahun. Kita untuk mencapai B35, lompat ke B50, butuh 5,3 juta ton/tahun. Kita proses tahun depan, mudah-mudahan paling lambat 2026 selesai" kata Amran kepada awak media di Gedung Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (22/10/2024).
Dengan asumsi prioritas pemenuhan CPO di dalam negeri yang tercukupi, lanjut Amran, maka program B50—atau bauran Solar dengan 50% bahan bakar nabati — sebagaimana dicanangkan oleh pemerintahan Prabowo dapat tercapai.
"CPO kita produksinya 46 juta ton/tahun. Sekarang dalam negeri kita pakai 20 juta ton/tahun. Kita ekspor 26 juta ton/tahun. Kalau kita mengambil 5,3 juta ton/tahun [untuk B50], berarti enggak ada masalah kan? Karena kita ekspor 26 juta ton/tahun," tegas Amran.
"Kita kurangi [volume ekspor CPO] sesuai kebutuhan dalam negeri. Kita prioritaskan dalam negeri," tuturnya.
(dov/wdh)