Pada 20 Oktober 2024, sebuah akun Facebook menyebarkan informasi yang mengklaim bahwa BRI membagikan saldo Rp 15 juta bagi setiap pendaftar melalui program BRImo Festival. Informasi ini tampak sangat meyakinkan karena disertai tautan untuk mendaftar, namun setelah dilakukan penelusuran, klaim ini terbukti palsu.
Faktanya, tidak ada program resmi dari BRI yang menawarkan saldo Rp 15 juta melalui pendaftaran poin transaksi BRImo Festival. Tautan yang disertakan dalam unggahan tersebut juga tidak dapat dipercaya karena mengarah pada situs web yang mencurigakan. Oleh karena itu, sangat penting bagi nasabah untuk selalu berhati-hati dan tidak sembarangan mengklik tautan yang beredar di media sosial, terutama jika berasal dari sumber yang tidak jelas.
Selain saldo Rp 15 juta, beredar pula klaim lain pada 14 Oktober 2024 mengenai pendaftaran program undian BRI Festival. Dalam unggahan tersebut, pengguna media sosial diajak untuk mengikuti program undian dengan hadiah-hadiah mewah, seperti mobil Pajero Sport, Honda CR-V, Toyota Fortuner, hingga paket umroh gratis.
Meskipun terlihat menarik, namun program ini juga tidak pernah diadakan oleh BRI.
Sama seperti hoaks sebelumnya, tautan yang disertakan dalam unggahan ini juga mengarahkan pengguna ke situs yang berpotensi membahayakan data pribadi mereka. Dengan demikian, nasabah harus selalu waspada terhadap segala bentuk ajakan atau promosi yang terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, terutama yang disebarkan melalui media sosial.
Bagaimana Cara Mengenali Hoaks Seputar BRI?
Cek Sumber Informasi
Jika mendapatkan informasi mengenai program BRI yang mencurigakan, pastikan untuk selalu memverifikasi keaslian informasi tersebut langsung melalui kanal resmi BRI, seperti website atau akun media sosial resmi BRI.
Jangan Klik Tautan Sembarangan
Tautan yang mengarahkan pengguna ke halaman tidak resmi sering kali merupakan jebakan untuk mencuri data pribadi. Selalu pastikan bahwa tautan tersebut berasal dari sumber yang dapat dipercaya.
Perhatikan Bahasa yang Digunakan
Hoaks sering kali menggunakan bahasa yang cenderung provokatif atau terlalu menjanjikan, seperti "hadiah besar", "saldo gratis", atau "pemenang otomatis". Informasi resmi dari BRI biasanya ditulis dengan bahasa yang lebih profesional dan tidak berlebihan.
Gunakan Layanan Cek Fakta
Banyak media yang kini menyediakan layanan cek fakta untuk memverifikasi informasi yang beredar. Menggunakan layanan ini dapat membantu memastikan kebenaran suatu informasi sebelum mempercayainya.
Penyebaran hoaks, terutama yang mengatasnamakan institusi besar seperti BRI, dapat menyebabkan berbagai dampak negatif. Selain menimbulkan keresahan di kalangan nasabah, hoaks juga dapat merugikan secara finansial bagi mereka yang tertipu dengan program palsu. Data pribadi yang dicuri melalui tautan palsu bisa disalahgunakan untuk tujuan yang merugikan, seperti penipuan online atau pencurian identitas.
Lebih dari itu, hoaks yang terus menyebar juga dapat merusak reputasi institusi yang menjadi targetnya. BRI sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia terus berupaya menjaga kepercayaan nasabahnya, namun hoaks semacam ini dapat membuat masyarakat meragukan keaslian program-program yang ditawarkan.
Jika Anda menemukan informasi mencurigakan yang mengatasnamakan BRI, segera laporkan kepada pihak yang berwenang atau langsung ke BRI. Bank Rakyat Indonesia memiliki saluran resmi untuk menerima laporan hoaks, seperti call center atau akun media sosial resmi mereka. Dengan melaporkan hoaks, Anda turut membantu mencegah penyebaran informasi palsu yang dapat merugikan orang lain.
Hoaks yang mengatasnamakan BRI, seperti klaim saldo Rp 15 juta dari BRImo Festival, adalah salah satu dari banyak contoh bagaimana informasi palsu dapat menyebar dengan cepat di era digital ini. Penting bagi kita semua untuk selalu waspada, mengecek kebenaran informasi yang kita terima, dan tidak mudah percaya pada ajakan-ajakan yang mencurigakan. Sebagai nasabah yang bijak, pastikan Anda hanya mengikuti program resmi yang diumumkan langsung oleh BRI melalui saluran komunikasi resmi mereka.
(tim)