Logo Bloomberg Technoz

Sritex, perusahaan yang sudah berdiri sejak 1966, tengah kesulitan keuangan dalam beberapa tahun terakhir. Dalam laporan keuangan kuartal I-2024, perusahaan masih membukuan rugi sebesar US$14,79 juta, membengkak 32,90% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari sebelumnya US$9,25 juta.

Adapun, dalam laporan yang sama, Sritex secara grup juga mencatatkan jumlah karyawan tetap hingga akhir Maret 2024 menjadi sebanyak 11.249 karyawan, menurun sekitar 20% dari periode yang sama tahun sebelumya yang sebanyak 14.138 karyawan.

Kemudian, Sritex juga melaporkan defisit dan defisiensi modal hingga 31 Maret 2024 dan 31 Desember 2023 masing-masing sebesar US$1,17 miliar dan US$1,16 miliar.

Akibat kondisi kerugian yang terus dialami tersebut, manajemen Sritex juga menilai kondisi ini mengindikasikan adanya suatu ketidakpastian material yang dapat menyebabkan keraguan signifikan atas kemampuan Grup untuk mempertahankan kelangsungan usahanya.

Catatan: Judul artikel ini sudah mengalami perubahan.

(ibn/dhf)

No more pages