Logo Bloomberg Technoz

Filipina menargetkan untuk memiliki pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) pertamanya pada tahun 2032, begitu juga dengan Vietnam dan Indonesia yang berniat mengadopsi teknologi tersebut.

Tidak seperti reaktor nuklir tradisional—fasilitas besar yang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dibangun—SMR jauh lebih kecil dan dapat dibangun di pabrik, dikirim dengan truk atau kereta api, kemudian dirakit di lokasi, sehingga menghemat waktu dan biaya.

Meskipun sedang dikembangkan oleh beberapa perusahaan AS, teknologi ini belum digunakan dalam skala besar secara komersial.

Light mengatakan bahwa ia telah berdiskusi dengan para pejabat di Singapura, yang sedang mempertimbangkan untuk membangun reaktor modular. Para pejabat juga bertemu dengan rekan-rekan dari Thailand, yang sedang dalam proses memperbarui perjanjian dengan AS untuk berbagi peralatan nuklir non-senjata.

(bbn)

No more pages