Logo Bloomberg Technoz

BRI Danareksa Sekuritas memproyeksikan BBCA akan mencatat pertumbuhan laba bersih dengan kenaikan 13,5% yoy.

“BBCA: satu-satunya bank dengan posisi underweight,” sebut riset tersebut.

Pada September 2024, posisi local funds BBCA tercatat 8,2%, di bawah bobot bulanannya di angka 9,0%. Sementara itu, Bank-bank lain berada dalam kategori overweight, dengan Bank Mandiri, Bank BNI, dan Bank BSI masing-masing di 0,3%, 1,4%, dan 0,7%.

Dengan demikian, saham BBCA tetap menjadi pilihan utama BRI Danareksa Sekuritas.

“Berdasarkan likuiditas yang lebih baik, peningkatan Net Interest Margin (NIM), dan Kualitas Aset yang masih kuat, kami mempertahankan rating Overweight pada sektor perbankan,” tulisnya.

Rating dan peringkat saham BBCA dengan rekomendasi Beli, target harga dapat mencapai Rp12.400/saham, mengingat valuasinya yang lebih murah (menggunakan kebalikan dari CoE 5 tahun), keunggulan franchise simpanan, serta Kualitas Aset yang kuat untuk manfaat jangka panjang, dan posisinya yang Underweight di local funds’.

Adapun berdasarkan konsensus Bloomberg, sebanyak 31 analis merekomendasikan Buy, Beli saham BBCA. Sementara hanya empat analis rekomendasikan Hold, dan tidak ada satupun yang merekomendasikan Sell. 

Konsensus Bloomberg menghasilkan target harga potensial Rp11.622/saham untuk 12 bulan ke depan.

Terbaru, Kresna Hutabarat, Analis Mandiri Sekuritas memberikan rekomendasi Buy dengan target harga Rp12.000/saham. Senada, Posmarito Pakpahan, Analis UOB KayHian (equity) juga memberikan rekomendasi Buy, Beli saham BBCA dengan target harga Rp12.000/saham.

(fad/wep)

No more pages