Logo Bloomberg Technoz

Produksi CPO RI Stagnan, Ambisi Biodiesel B50 Lebih Baik Ditunda?

Pramesti Regita Cindy
23 October 2024 14:50

Minyak kelapa sawit mentah./Bloomberg
Minyak kelapa sawit mentah./Bloomberg

Bloomberg Technoz, Jakarta – Kalangan ekonom menyarankan agar pemerintah tidak perlu terburu-buru mengimplementasikan kebijakan pengembangan program biodiesel B50, terutama di tengah tren produksi minyak sawit atau crude palm oil (CPO) Indonesia yang cenderung stagnan beberapa tahun belakangan.

Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) M. Fadhil Hasan menyebut program B50 masih suboptimal atau belum akan memberikan manfaat yang optimal bagi perekonomian secara keseluruhan.

Menurutnya, penerapan kebijakan ini harus memperhatikan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan; bukan hanya sebatas kebijakan terkait dengan biofuel itu sendiri.

"Oleh karena itu, kita menyarankan sebenarnya kalau toh mau dilakukan sampai ke B50, itu harus dipastikan dahulu pasokan CPO-nya itu tersedia. Kalau misalnya kita sekarang ini kan dalam beberapa tahun terakhir, produksi CPO kita itu mengalami penurunan atau stagnasi," kata Fadhil dalam diskusi Indef, Rabu (23/10/2024). 

Tangki penyimpanan biodiesel berbahan dasar kelapa sawit di Maribaya, Jawa Barat, Indonesia./Bloomberg-Dimas Ardian

Sekadar catatan, ekspor CPO memang berhubungan erat dengan pengembangan biodiesel. Penurunan ekspor CPO akan berbanding lurus dengan susutnya dana pungutan ekspor (PE) yang digunakan untuk membiayai program mandatori biodiesel di dalam negeri.