Logo Bloomberg Technoz

Jokowi memutuskan melakukan perombakan kabinet (reshuffle) dan mengganti Terawan dengan Budi Gunadi Sadikin. Kala itu sebelumnya, Terawan telah menyampaikan pendapatnya mengenal penanganan pandemi Covid-19 yang polemik.

Namun, jauh sebelum dilantik dan menjadi Menteri Kesehatan RI era Jokowi, ia sudah memiliki polemik soal terapi otak dalam penelitian disertasinya yakni, Efek Intra Arterial Heparin Flushing Terhadap Regional Cerebral Blood Flow, Motor Evoked Potentials, dan Fungsi Motorik dengan pasien stroke Iskemik Kronis.

Terawan dengan penuh percaya diri dan mengklaim bahwa temuannya itu bisa menyembuhkan pada pasien empat sampai lima jam menjalani pasca operasi, terapi ini katanya diterapkan pada salah satu rumah sakit di Jerman.

Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia pun mencoba menguji terapi tersebut, hasilnya ada sejumlah kode etik yang diperbuat Terawan yaitu mempromosikan diri dan menjanjikan kesembuhan pada pasien bahkan berpeluang cacat dan lemah.

Atas kejadian ini, Terawan resmi dicopot sementara dari keanggotaan IDI sejak Februari 2018 hingga Februari 2019.

Kemudian pada era Terawan menjadi Menteri Kesehatan RI, banyak polemik pernyataanya pada masa pandemi Covid-19. Di antaranya bersyukur Covid-19 tak terdeteksi di Indonesia, menegur dan menyalahkan warga yang mengenakan masker.

Lebih polemiknya lagi, Terawan hanya meminta masyarakat RI berdoa agar terhindar dari Covid-19, misinformasi terkait pasien 1 dan 2, hingga pernyataan dia bahwa masyarakat berlebihan soal kemunculan Covid-19.

Selain pernah dicopot sebagai menteri, keanggotaan IDI Terawan juga dicopot oleh Tim Khusus Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) pada 2022 lalu. Pencopotan permanen keanggotaan Terawan itu ditetapkan dalam Muktamar ke-31 PB IDI di Banda Aceh.

(dec/spt)

No more pages