Kasus suaka Lee Hsien Yang menandai perkembangan terbaru dalam perselisihan keluarga yang berkepanjangan terkait rumah keluarga mereka di 38 Oxley Road, Singapura. Konflik ini memuncak kembali setelah kematian adik perempuannya, Lee Wei Ling, yang tinggal di rumah bersejarah tersebut.
Pemerintah Singapura mengatakan bahwa tidak ada pembatasan hukum yang melarang Lee Hsien Yang dan istrinya, Lee Suet Fern, untuk kembali ke negara tersebut. "Mereka bebas untuk kembali kapan saja," demikian pernyataan resmi pemerintah dalam tanggapan atas pertanyaan media terkait kasus suaka ini.
Lee Hsien Yang tidak menghadiri pemakaman adik perempuannya dan saat ini sedang mengupayakan izin dari pihak berwenang untuk menghancurkan rumah keluarga tersebut, sesuai dengan keinginan terakhir orang tuanya. Ia berencana membangun tempat tinggal pribadi kecil di lokasi tersebut sebagai bentuk penghormatan.
Sementara itu, Lee Hsien Loong, yang mundur sebagai perdana menteri pada Mei setelah dua dekade berkuasa, dituduh oleh adik-adiknya menghalangi upaya penghancuran rumah itu, sebagian melalui pembentukan komite menteri pada 2018 yang mengeksplorasi opsi terkait properti tersebut.
(bbn)