Logo Bloomberg Technoz

Daryna Krasnolutska dan Alberto Nardelli - Bloomberg News

Bloomberg, Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan Ukraina akan menerima US$1,6 miliar (Rp24,98 triliun) dari AS untuk membiayai produksi senjata jarak jauh dalam negeri. Hal ini akan meningkatkan kemampuan negara ini untuk menyerang target-target militer di Rusia.

Anggaran US$800 juta untuk mendanai produksi drone dalam negeri akan tiba dalam "beberapa hari mendatang" dan akan disusul dengan pencairan kedua sebesar US$700 juta hingga US$800 juta, kata Zelensky kepada wartawan pada Senin (21/10/2024) di Kyiv setelah bertemu dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin.

Meskipun telah menggunakan drone jarak jauhnya sendiri untuk menyerang target-target militer di Rusia, Ukraina terus mendesak mitranya agar diizinkan menggunakan senjata buatan Barat dalam serangan ini.

Ini termasuk situs-situs di mana Rusia melancarkan serangan rudal terhadap energi, infrastruktur penting, dan warga sipil Ukraina, saat pasukan Moskow perlahan bergerak maju ke bagian timur negara itu.

Sekutu-sekutu Kyiv sejauh ini enggan memberikan izin tersebut. Para pejabat AS sebelumnya telah menyuarakan kekhawatiran mereka mengenai eskalasi serta terbatasnya pasokan rudal jarak jauh buatan AS milik Ukraina. Mereka juga menunjukkan keberhasilan Ukraina dalam menggunakan pesawat nirawak miliknya untuk menyerang target jauh di Rusia.

Keputusan akhir tentang serangan jarak jauh kini berada di tangan para pemimpin Barat, kata orang-orang yang mengetahui masalah ini.

Ukraina ingin meningkatkan produksi senjatanya sendiri karena khawatir tidak bisa lagi mengandalkan suplai senjata dari luar negeri. Beberapa pendukung berjuang untuk mendapatkan pendanaan—dan juga kemauan politik—untuk memberikan bantuan militer lebih lanjut pada Ukraina, Bloomberg melaporkan bulan lalu.

Produksi dalam negeri merupakan bagian dari rencana kemenangan Zelenskiy, di samping mengamankan undangan untuk bergabung dengan NATO. Dalam hal ini, Ukraina dan beberapa sekutunya yakin Presiden Joe Biden dapat bersikap lebih berani setelah pemilihan AS bulan depan, menurut orang-orang yang mengetahui masalah ini.

"Hari ini, kami melihat konsensus dari mayoritas negara aliansi dan posisi yang terkendali dari beberapa negara," kata Zelenskiy. Presiden menambahkan ia optimis dengan dukungan Inggris, Prancis, dan Italia. Dukungan Jerman akan membutuhkan "kerja keras," tetapi pengaruh AS bisa memainkan peran positif, kata Zelenskiy.

Presiden berharap Ukraina diundang untuk bergabung dengan NATO di dalam perbatasan yang diakui secara internasional. Ia mengatakan mitra-mitra Barat belum membahas kemungkinan Ukraina bergabung dengan aliansi tersebut tanpa wilayah-wilayah yang diduduki Rusia.

Namun, Zelenskiy mengatakan laporan media berdasarkan sumber-sumber anonim menunjukkan bahwa "beberapa mitra mungkin berpikir ke arah itu" dan juga mengindikasikan bahwa mereka "sedang menguji coba situasi."

"Bagi saya, menerima undangan selama perang adalah hal yang mendasar," kata Zelenskiy. "Bergabung dan bagaimana hal itu akan terjadi adalah langkah selanjutnya dan mungkin ada format yang berbeda."

Sikap Rusia terhadap negosiasi akan bergantung pada pemilihan umum AS, kata Zelenskiy. Ia mengatakan kepada wartawan bahwa ia mengharapkan beberapa keputusan cepat dari Washington setelah pemungutan suara. "Saya pikir mereka tidak akan menunggu sampai Januari," katanya tanpa menjelaskan lebih lanjut.

(bbn)

No more pages