Logo Bloomberg Technoz

Agusman enggan berkomentar lebih jauh saat dikonfirmasi Bloomberg Technoz Rabu siang dan meminta kami mengonfirmasi lebih lanjut kepada juru bicara OJK.

Informasi yang disampaikan Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi M. Ismail Riyadi sebelumnya menyampaikan, juga masih menelusuri dugaan tindak pidana Adrian Gunadi atas tindakan pengelolaan Investree.

Adrian Gunadi ‘Hilang’ Sejak Pencopotan

Keberadaannya nyaris tidak ketahui usai keputusan pemegang saham Investree Indonesia merestui pemberhentian Adrian Gunadi sebagai CEO tepat 31 Januari 2024.

Co-Founder/Director Investree Singapore Pte. Ltd., Kok Chuan Lim dalam pernyataan resmi menyebut bahwa Investree Indonesia tidak punya afiliasi dengan PT Putra Radhika Investama, PT Radhika Persada Utama, atau perusahaan atau perorangan lainnya.

Ilustrasi curhatan investor Investree karena dananya tidak cair dalam satu tahun lebih. (Dok: Tangkapan Layar)

PT Putra Radhika Investama dan PT Radhika Persada Utama ternyata justru terafiliasi dengan Adrian Asharyano Gunadi, lewat penelusuran yang dilakukan Bloomberg Technoz.

Adrian Gunadi adalah pemilik saham Putra Radhika Investama berdiri dengan Surat Keputusan tanggal 2 Februari 2022, bersama dengan Perdana Putra lewat porsi 50:50.

Selanjutnya, Radhika Persada Utama dimiliki oleh Radhika Investama, Equintra, Andalan Dana Investama, dan Genio Yudha Wibowo.  Adrian Asharyano Gunadi  atau Adrian Gunadi menjabat sebagai Direktur di perusahaan ini dengan Arifin Hudaya sebagai Komisaris Utama di Radhika Persada Utama.

Fakta di atas memunculkan dugaan indikasi fraud, yang sudah didalami oleh regulator industri keuangan OJK pada kuartal pertama 2024.

Dalam indikasi pemeriksaan yang dilakukan oleh Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML), Agusman menyatakan “OJK juga melakukan pendalaman atas adanya laporan mengenai indikasi fraud di Investree dan beberapa pengaduan yang disampaikan ke OJK.”

Adrian Gunadi diduga mengalihkan dana perusahaan ke rekening pribadi. Lewat perannya, Adrian menjadikan Investree sebagai penjamin untuk perusahaan pribadinya, hasil tinjauan dokumen yang didapat DealStreetAsia.

Adrian tidak merespons permintaan klarifikasi. Beberapa kontak pribadinya juga diketahui belum dapat terhubung. Penelusuran lebih jauh dilaporkan beberapa forum investor diketahui Adrian Gunadi tengah berada di salah satu negara di Timur Tengah, Qatar.

Akun instagram teknologi dan pekerja tech @ecommurz mempublikasikan postingan Strava yang diduga milik Adrian Gunadi pada 18 Oktober 2024.

Investree. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Kredit Macet Investree

Rasio kredit macet Investree Indonesia selaku perusahaan financial technology (fintech) atau Peer-to-Peer (P2P) Lending atau pinjol,  telah di atas 5% atau jauh dari ambang ketentuan otoritas pengawas keuangan.

Bahkan data terbaru terekam TWB90 Investree mencapai 16,44%, dikutip dari situs resmi perusahaan. Pada akhir Januari TWP90 Investree tercatat 12,8%, yang dapat diartikan terjadi akumulasi kredit jatuh tempo yang terus membesar.

Diketahui TWP merupakan parameter wanprestasi atau kelalaian penyelesaian kewajiban yang tertera dalam perjanjian di atas 90 hari sejak tanggal jatuh tempo.

Infografis Siapa Investor di Balik Investree (Arie Pratama/Bloomberg Technoz)

(fik/wep)

No more pages