Logo Bloomberg Technoz

Dana Subsidi Biodiesel Terancam Kurang Buat Ambisi B50

Dovana Hasiana
23 October 2024 10:20

Tangki penyimpanan biodiesel berbahan dasar kelapa sawit di Maribaya, Jawa Barat, Indonesia./Bloomberg-Dimas Ardian
Tangki penyimpanan biodiesel berbahan dasar kelapa sawit di Maribaya, Jawa Barat, Indonesia./Bloomberg-Dimas Ardian

Bloomberg Technoz, Jakarta Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menilai pengembangan program biodiesel B50 pada akhirnya akan menggerus volume ekspor minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) dan berimplikasi langsung pada berkurangnya ketersediaan anggaran untuk subsidi biodiesel.

Ketua Umum Gapki Eddy Martono memberikan gambaran volume penyediaan ekspor CPO dengan adanya program B35 saat ini saja sudah berada pada level 30,61 juta ton. 

Seiring dengan pengembangan B40 dan B50, kata Eddy, penyediaan  volume ekspor CPO Indonesia bisa makin tergerus masing-masing menjadi 28,27 juta ton dan 24,77 juta ton. 

“Ini apabila produksi stagnan seperti sekarang maka akan terjadi penurunan ekspor,” ujar Eddy kepada Bloomberg Technoz, dikutip Rabu (23/10/2024). 

Penurunan ekspor CPO tersebut akan berbanding lurus dengan penurunan dana pungutan ekspor (PE) yang digunakan untuk membiayai program mandatori biodiesel di dalam negeri. 

Biodiesel berbasis minyak kelapa sawit. (Dok. Bloomberg)