Logo Bloomberg Technoz

"Saya percaya konsensus pasar saat ini adalah Bitcoin akan mencapai performa terbaik siapapun pemenang Pilpres AS. Analisis kami menunjukkan, aktivitas kontrak opsi seputar pilpres menunjukkan bias yang sangat besar," kata David Lawan, Head of Research di perusahaan broker kripto FalconX, dilansir dari Bloomberg News.

Kontrak opsi yang memberi pembeli hak membeli Bitcoin di harga tertinggi baru, makin banyak diserbu para pelaku pasar.

Bitcoin sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa di US$73.798 pada Maret lalu, tapi kemudian harganya melandai. Sepanjang tahun ini, mata uang kripto itu telah naik nilainya 61% dan pada pagi ini pada 09:33 diperdagangkan di kisaran US$67.093 waktu Jakarta.

Sedangkan indeks dolar AS, semakin mantap naik ke kisaran 104,16 pada perdagangan Asia. Dolar AS diserbu walau kenaikannya masih kalah oleh emas dan Bitcoin. 

Harga emas dunia diprediksi akan menembus US$2.800 per troy ounce berdasarkan analisis terbaru CitiGroup.

Beberapa bank investasi global yang tempo hari banyak merilis proyeksi harga emas, seperti Goldman Sachs, UBS hingga ANZ, kesemuanya sudah jebol. Harga emas tak terbendung dan kini bersiap menuju US$2.800 per troy ounce.

Antisipasi inflasi

Para triliuner dan hedge fund kelas kakap terang-terangan menyatakan posisi bullish atas emas dan bitcoin, seperti ditunjukkan oleh Paul Tudor Jones.

Investor legendaris ini pernah memberikan peringatan akan 'bom waktu utang' AS yang kini menjadi salah satu sumber kekhawatiran terbesar pelaku pasar, menyusul janji kampanye dua kandidat yakni Kamala Harris dan Donald Trump yang sama-sama populis dan mengimplikasikan biaya anggaran besar. 

"Semua hal memperlihatkan arah pada terjadinya inflasi. Saya membeli emas dan bitcoin. Menurut saya, komoditas kurang diminati, makanya saya beli komoditas," kata Jones dalam wawancara di program Square Box CNBC yang dilansir dari Bloomberg News.

Donald Trump & Kamala Harris di layar selama debat presiden kedua di Pennsylvania Convention Center, AS, Selasa (10/9/2024). (Hannah Beier/Bloomberg)

Pilihan Jones atas emas dan bitcoin dilatarbelakangi risiko inflasi yang potensial melonjak di AS siapapun pemenang Pilpres November nanti.

Baik Harris maupun Trump sama-sama menawarkan pemangkasan pajak dan proposal kebijakan belanja yang bisa membawa defisit fiskal AS makin menganga.

"Bila [masalah defisit] tidak diselesaikan, AS perlu menggelembungkan anggaran," kata dia.

Defisit fiskal AS diprediksi menyentuh 122% dari Produk Domestik Bruto pada tahun 2034, mengacu pada proyeksi Kongres AS. Jones menilai proyeksi itu sangat konservatif. Dengan kata lain, angka defisit bisa lebih besar.

"Di bawah Trump, defisit bisa meningkat sebesar US$500 miliar per tahun. Di bawah Harris, defisit bisa naik US$600 miliar per tahun. Saya merasa itu hanya khayalan belaka. Pasar Treasury tidak akan menoleransinya," kata Jones.

Ancaman terhadap defisit fiskal juga yang sempat melambungkan yield Treasury 10Y menyentuh 5% beberapa waktu lalu. Sejak awal pekan, gelombang jual juga melanda pasar surat utang AS karena isu yang sama. 

Defisit fiskal kumulatif AS pada September meningkat 8.14% secara tahunan menjadi US$1,83 triliun. Naik dibanding September 2023 sebesar US$1,70 triliun. Analis memprediksi, defisit fiskal AS di masa mendatang hingga US$3,10-US$3,80 triliun. 

Dengan program populis berbiaya besar, siapapun kandidat yang menang akan memicu risiko pembengkakan belanja yang akan memperlebar defisit fiskal AS.

Trump misalnya, berniat menaikkan tarif secara tajam untuk barang-barang impor serta memperpanjang kebijakan pemotongan pajak korporasi. Kebijakan-kebijakan itu bisa memicu inflasi. 

'Kongres kripto'

Laporan yang dilansir oleh situs Politico.com menyebutkan, belanja politik senilai US$160 juta telah dikucurkan oleh perusahaan dan eksekutif terkait mata uang kripto yang siap mendorong kemunculan para pendukung kripto di Kongres maupun di Senat AS.

Terdapat 13 kandidat pro-kripto baru yang berpeluang masuk menjadi anggota Parlemen AS dengan dukungan jaringan iindustri super PAC. Mereka telah menghabiskan banyak uang untuk mempromosikan sekutu dan memblokir kritik yang mengemuka di negeri itu.

Calon anggota Kongres dari Demokrat menggembar-gemborkan aset digital sebagai alat inklusi keuangan. Begitu juga dari kubu Republik yang menilai kripto bisa menciptakan 'kebebasan ekonomi'.

Senat AS juga diprediksi akan kedatangan anggota-anggota pro-kripto. Alhasil, siapapun yang mungkin menang Pilpres nanti, Kongres AS kemungkinan akan menjadi Kongres paling pro-kripto dan bisa mewujudkan prioritas lobi industri yang sudah lama ada untuk menghilangkan hambatan aturan terkait mata uang kripto.

Hal itu akan menjadi sentimen positif bagi mata uang kripto seperti Bitcoin di masa mendatang.

(rui)

No more pages