Logo Bloomberg Technoz

Dilema Hulu Migas RI: Butuh Insentif, tetapi Ancam Kedaulatan

Dovana Hasiana
23 October 2024 10:00

Produksi gas lepas pantai Husky-CNOOC Madura Limited. (Dok: Perusahaan)
Produksi gas lepas pantai Husky-CNOOC Madura Limited. (Dok: Perusahaan)

Bloomberg Technoz, Jakarta Penasihat Khusus Presiden Urusan Energi Purnomo Yusgiantoro menggambarkan kondisi eksplorasi minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia bagaikan teori ‘zero-sum game’, atau kondisi di mana keuntungan satu pihak setara dengan kerugian pihak lainnya.

Dalam kaitan itu, Purnomo menilai pemerintah memang bisa menarik investasi migas dengan memberikan insentif yang besar, tetapi kedaulatannya bakal terancam. Namun, bila pemerintah tidak memberikan insentif, maka investor migas tidak melirik Indonesia.

“Ini zero-sum game, tidak ada nilai optimalnya. Jadi kalau aku [Indonesia] kasih kamu [investor] lebih, maka aku susah, tetapi kamu akan masuk untuk investasi. Kalau aku tarik [bagi hasil] besar, seperti sekarang misalkan besar, mungkin orang akan lari,” ujar Purnomo dalam agenda Tinjauan Kebijakan Mendukung Transisi Energi dan Target Pertumbuhan Ekonomi Pemerintahan Baru, dikutip Rabu (23/10/2024).

“Itu pengalaman 2018, masih ingat ya diterapkan gross split, orang [investor] lari semua," yang juga mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) periode 2001—2009.

Purnomo Yusgiantoro. (Dok. purnomoyusgiantorocenter.org)

Dengan demikian, Purnomo menilai koordinasi antarkementerian diperlukan agar pemerintah tetap bisa memberikan insentif yang menarik di sektor hulu migas, tetapi tidak mengganggu kedaulatan.