Logo Bloomberg Technoz

Sementara dibanding return surat utang seperti INDOGB-2Y misalnya, keuntungan investasi emas jauh melampauinya. Return INDOGB-2Y tercatat 5,19% sepanjang tahun ini, sedangkan tenor 10Y hanya 4,44%.

Sementara dolar AS tercatat hanya mencatat return 1,05% year-to-date, meski sempat melesat hingga membukukan return 6% kala rupiah ambles melampaui Rp16.000/US$ beberapa waktu lalu.

Para investor emas bisa mencairkan kepemilikannya saat ini bila target cuan sudah tercapai. Atau, bisa menahannya dengan harapan akan terjadi rekor-rekor baru harga emas ke depan.

Bila para pembeli emas akhir tahun lalu sudah bisa mengantongi untung 21,3% bila menjualnya di harga buyback saat ini, maka nilai untung lebih besar lagi berpeluang dinikmati oleh pembeli emas yang sudah belanja sejak tahun-tahun sebelumnya.

Pembeli emas setahun lalu, pada Oktober 2023, ketika harga emas masih dibanderol Rp1.117.000 per gram, bisa menikmati untung 22,7% bila menjualnya hari ini. Sementara bagi pembeli emas lima tahun lalu ketika harganya masih Rp751.000 per gram, keuntungan yang bisa ia cairkan hari ini mencapai 82,5%. 

Untung lebih besar dikantongi pembeli emas yang sudah belanja 10 tahun silam kala harga emas dibanderol Rp524.000 per gram. Cuan yang bisa dinikmati mencapai 161,6% atau sekitar 16% per tahun.

Masih akan rekor

Harga emas yang berulangkali mencetak rekor adalah terimbas pergolakan pasar global yang saat ini diliputi keresahan menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat. Para pemodal menjual 'trio' aset yang dinilai sebagai safe haven saat ini, yakni emas, dolar AS dan bitcoin. Ketiga aset itu masih reli dalam beberapa waktu terakhir.

Seorang triliuner yang juga pengelola dana lindung nilai (hedge fund) Paul Tudor Jones merekomendasikan bullish untuk emas dan bitcoin sebagai dua aset yang cocok untuk melawan inflasi.

"Semua pertanda mengarahkan akan adanya risiko inflasi. Komoditas sejauh ini dengan menggelikan malah kurang dilirik. Jadi, saya memasang posisi 'long' untuk komoditas," kata Jones dalam wawancara CNBC Square Box, seperti dilansir dari Bloomberg News.

Analis Citigroup Inc terbaru memperkirakan harga emas bisa naik menjebol rekor US$ 2.800/troy ons dalam 3 bulan ke depan.

(rui)

No more pages