Logo Bloomberg Technoz

Pasar Belum Kondusif, Risiko Pelemahan Rupiah Masih Besar

Tim Riset Bloomberg Technoz
23 October 2024 07:40

Karyawan menghitung uang rupiah di Jakarta, Jumat (11/10/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan menghitung uang rupiah di Jakarta, Jumat (11/10/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah masih menghadapi potensi pelemahan dalam perdagangan hari ini, di tengah arus jual yang masih besar melanda pasar keuangan global.

Indeks dolar Amerika Serikat (AS) kembali ditutup perkasa di 104,09 dini hari tadi. Pagi ini pada pembukaan pasar Asia, indeks yang mengukur kekuatan the greenback terhadap enam mata uang dunia lain, kembali dibuka menguat tipis 0,02%.

Dolar AS diserbu para pemodal menyusul gelombang jual yang masih melanda pasar surat utang, Treasury, juga pasar saham. Yield UST-10Y melanjutkan kenaikan di 4,21%, sedangkan tenor 2Y kini di 4,03%. Sementara S&P 500 ditutup turun tipis, begitupun Dow Jones. Hanya Nasdaq yang masih hijau dini hari tadi.

Lanskap yang masih suram itu, membawa rupiah forward masih tertekan pada penutupan bursa New York. Rupiah NDF-1W dan NDF-1M sama-sama ditutup lemah kemarin di kisaran Rp15.568-Rp15.584/US$.

Pagi ini, ketika bursa Asia dibuka, rupiah forward semakin terperosok di Rp15.601/US$, mengisyaratkan tekanan akan berlanjut di pasar spot di mana rupiah kemarin ditutup lemah 0,42% di Rp15.560/US$.