“Mengingat risiko bahaya fisik terhadap individu, dan sesuai dengan rekomendasi Dewan Pengawas independen, kami telah menonaktifkan akun-akun ini karena melanggar kebijakan privasi kami,” kata juru bicara perusahaan dalam sebuah pernyataan.
Banyak dari akun yang terkena dampak dioperasikan oleh Jack Sweeney, seorang mahasiswa Florida yang menjadi terkenal karena melacak jet selebriti.
Dalam sebuah surat yang diposting di akun Threads-nya, Sweeney mengatakan bahwa ia “tidak menerima komunikasi dari Meta” tentang larangan tersebut sebelum larangan itu dimulai. “Platform ini beroperasi tanpa transparansi, dan rasanya seperti mereka membuat keputusan yang sewenang-wenang,” tulis Sweeney.
Ini bukan kali pertama Sweeney berurusan dengan perusahaan teknologi atau miliarder yang ingin akunnya dihapus. Musk telah lama mempermasalahkan akun Sweeney yang melacak pesawat pribadinya, dan pernah menyebut informasi tersebut sebagai “koordinat pembunuhan”.
Tak lama setelah membeli X pada akhir 2022, dia melarang akun Sweeney dan membuat aturan baru yang melarang membagikan lokasi orang lain secara real-time. Sweeney masih melacak jet Musk di X, tetapi memposting lokasi jet tersebut dengan penundaan selama 24 jam.
Awal tahun ini, pengacara bintang pop Taylor Swift menuntut Sweeney untuk berhenti melacak pesawat pribadinya. Sekitar waktu yang sama, Meta menghapus akun Sweeney yang melacak pesawat Swift, tetapi membiarkan akun-akunnya yang lain tidak tersentuh.
Sweeney mengatakan bahwa dia memiliki 38 akun yang berbeda yang diblokir di Meta dan X, situs yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
(bbn)