Logo Bloomberg Technoz

Pada kesempatan yang sama, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyambut baik langkah kolaboratif ini. Terlebih, menurutnya, kolaborasi ini akan sangat sejalan dengan keinginan Presiden Prabowo untuk memperkuat swasembada pangan, energi, dan air bersih.

Selain itu,  Amran juga menyoroti pentingnya kolaborasi antar sektor ini guna menghapus ego sektoral demi mencapai swasembada.

"Saya ulangi, pertanian tidak mungkin swasembada tanpa kolaborasi sektor lain. Contoh produksi, produksi padi. Pupuk ada di PIHC. Kemudian, kalau pupuk sudah selesai, kami berproduksi, begitu produksi melipah. Off taker-nya ada di Bulog. Kemudian, kalau produksi belum optimal, katakanlah ada masalah air, ada di PU [Pekerjaan Umum]," tegas Amran.

Adapun, dalam pertemuan ini, kedua menteri sepakat untuk bekerja cepat, menyederhanakan regulasi, dan berkolaborasi erat dengan kementerian lain untuk memastikan mimpi swasembada tercapai dalam waktu empat tahun, sesuai perintah Presiden.

"Kami sudah diskusi, insyallah mimpi ini bisa kita raih dengan secepat-cepatnya. Kenapa? Pada saat pemerintahan Pak Joko Widodo, empat kali kita swasembada; pada 2017, 2019, 2020, 2021. Artinya, kita sudah pernah raih," ujarnya.

Sebagai catatan, Presiden Prabowo Subianto berambisi Indonesia akan mencapai swasembada pangan dalam kurun empat hingga lima tahun mendatang, atau tepatnya pada 2028—2029.

Hal ini disampaikan Presiden Prabowo Subianto dalam pidato perdana usai pelantikan presiden di Gedung MPR Jakarta, Minggu (20/10/2024). Bahkan, dia menambahkan, Indonesia akan siap menjadi lumbung pangan dunia.

"Kita harus mampu memproduksi dan memenuhi kebutuhan pangan seluruh rakyat Indonesia. Saya sudah mempelajari bersama pakar yang membantu saya, saya yakin 4—5 tahun kita akan swasembada pangan," tegas Prabowo.

Prabowo menjelaskan pemerintahan baru di bawah kepemimpinannya telah mencanangkan bahwa Indonesia harus swasembada pangan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

(prc/wdh)

No more pages