Logo Bloomberg Technoz

Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Indonesia atau Indonesia Mining Association (IMA) Hendra Sinadia mengatakan pemerintah sebaiknya memprioritaskan energi yang ekonomis dengan tetap mendukung pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral.

Hendra menilai hal ini perlu didukung oleh optimalisasi sumber daya batu bara dengan tetap mendukung pengembangan energi hijau.

“Dalam mencapai tujuan tercapai swasembada energi, pemerintah perlu memperhatikan memaksimalkan kontribusi energi terhadap optimalisasi perekonomian serta mendukung ketahanan energi,” ujar Hendra.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat rencana produksi batu bara nasional pada 2024—2026 sekitar 710—730 juta ton. Kemudian, berdasarkan proyeksi, Indonesia masih menggunakan batu bara sebagai sumber energi sekitar 67% bauran energi.

Hendra juga menggarisbawahi pemerintah perlu mendorong pembangunan industri hilir untuk menyerap produk hasil pengolahan atau pemurnian mineral yang dilakukan oleh perusahaan pertambangan mineral untuk meningkatkan nilai tambah.

Prabowo sebelumnya kembali menegaskan janjinya dalam mewujudkan Indonesia swasembada pangan dan energi selama masa pemerintahannya.

“Dalam keadaan ketegangan [geopolitik dunia], dalam keadaan kemungkinan terjadi perang di mana-mana, kita harus siap dengan kemungkinan paling jelek. Negara-negara lain harus memikirkan kepentingan mereka sendiri. Kalau terjadi hal yang tidak kita inginkan, sulit akan kita mendapatkan sumber energi dari negara lain,” kata Prabowo.

Untuk itu, dia menyebut Indonesia harus melakukan swasembada energi dengan mengolah kelapa sawit menjadi solar maupun bensin, demikian juga sumber tanaman lain seperti siingkong, tebu, dan jagung yang harus dimanfaatkan sebagai bahan bakar ramah lingkungan.

“Kita juga punya energi bawah tanah geothermal yang cukup, batu bara banyak, energi dan air yang sangat besar. Pemerintah yang saya pimpin nanti akan fokus untuk mencapai swasembada energi,” janjinya.

(dov/wdh)

No more pages