Dalam penjelasannya diketahui bahwa produksi modul baterai Li-ion, di mana terminal negatif baterai diproduksi dengan lapisan tembaga yang terlalu tipis. Baterai Li-ion yang dipasok diketahui oleh Panasonic.
Ketebalan lapisan yang tidak memadai menyebabkan tembaga retak, sehingga memungkinkan aluminium di bawahnya bereaksi dengan elektrolit baterai. Reaksi ini memicu pembentukan paduan aluminium-litium yang, jika berlangsung cukup lama, dapat menyebabkan putusnya terminal baterai atau busbar.
Selain itu, jika kerusakan terjadi saat baterai masih berenergi, maka akan ada kemungkinan timbulnya percikan api yang dapat meningkatkan risiko kebakaran, kecelakaan, atau cedera.
Adapun, recall dilakukan sebanyak 98 unit Honda yang diproduksi antara 6 Oktober 2022 dan 24 Januari 2023.
Dengan demikian, pemilik terdaftar dari semua kendaraan yang terkena dampak akan dihubungi melalui surat dan diminta untuk membawa kendaraan mereka ke dealer Honda resmi. Dealer akan mengganti modul baterai dengan komponen yang lebih baik.
Selain itu, bagi pemilik yang telah membayar biaya perbaikan sendiri dapat berhak atas penggantian biaya, sesuai dengan rencana penggantian biaya penarikan kembali yang diajukan ke NHTSA.
(prc/wdh)