Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia bergegas masuk ke pasar menolong kejatuhan nilai tukar rupiah pagi ini yang menghadapi turbulensi pasar akibat pemburukan sentimen dari Amerika Serikat (AS).

Melansir Bloomberg, Direktur Eksekutif Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Edi Susianto menyatakan, BI ada di pasar mengintervensi pasar valas spot juga pasar NDF domestik, untuk memastikan volatilitas rupiah tidak terlalu tajam.

Pelemahan rupiah menurut BI terjadi karena pernyataan hawkish pejabat The Fed dan ketidakpastian yang menyangkut Pilpres AS yang tinggal dua pekan lagi. "Volatilitas di pasar valas masih terkelola, eksportir masih terlihat masih memasok valas ke pasar," jelas Edi.

Rupiah dibuka turun 0,25% pagi ini dan semakin melemah dengan cepat ke level Rp15.568/US$, menjadikannya valuta Asia dengan pelemahan terdalam di Asia.

Di belakang rupiah, ada ringgit melemah 0,41%, lalu peso 0,31%, dolar Taiwan 0,27%, baht 0,17%, won Korsel 0,05% lalu yuan Tiongkok 0,02%.