Di level global, harga emas dunia masih naik pagi ini. Pada pukul 08:23 WIB, harga emas dunia di pasar spot tercatat US$ 2.727,45/troy ons. Naik 0,22% dari penutupan perdagangan hari sebelumnya dan menjadi rekor termahal sepanjang masa.
Sepertinya pelaku pasar memang belum rela jauh-jauh dari emas. Emas menjadi salah satu aset pilihan saat situasi sedang penuh ketidakpastian.
Tensi di Timur Tengah meninggi setelah Israel mendiskusikan serangan ke Iran usai pesawat tanpa awak (drone) kelompok Hizbullah meledak di dekat kediaman Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada akhir pekan lalu.
Selain itu, ketidakpastian juga datang dari Amerika Serikat (AS) yang akan menggelar Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 5 November mendatang. Dua kandidat yang bersaing, Donald Trump dan Kamala Harris, memiliki peluang yang nyaris sama untuk memimpin Negeri Adikuasa selama 4 tahun ke depan.
Dalam survei Emerson College, Harris memimpin dengan perolehan 49%. Namun Trump tidak jauh di belakangnya dengan 48%.
Kemudian dalam survei Fox News, Trump justru unggul dengan 50%. Lagi-lagi Harris menguntit dengan 48%.
Lalu di survei Marist College, Harris kembali memimpin dengan 49%. Akan tetapi Trump tidak jauh dengan potensi suara 45%.
Sementara di survei NBC, suara Trump dan Harris sama-sama berada di 48%.
“Intinya, emas berkilau di tengah ketidakpastian. Minimnya kejelasan mengenai kebijakan luar negeri AS dalam jangka menengah menambah kecemasan,” tegas Rhona O'Connell, Head of Market Analysis di StoneX, seperti dikutip dari Bloomberg News.
(aji)