Logo Bloomberg Technoz

Ben Westcott - Bloomberg News

Bloomberg, Australia akan membeli rudal buatan AS senilai US$4,7 miliar (setara Rp73 triliun) dalam upaya memperkuat kemampuan serang jarak jauh. Menteri Industri Pertahanan Pat Conroy memperingatkan ada "perlombaan senjata paling hebat" di kawasan sejak 1945.

Conroy mengumumkan pembelian Standard Missle Block IIIC dan Standard Missile-6 ini pada Senin (21/10/2024) di Washington dan menyatakan bahwa persenjataan itu adalah "senjata pertahanan udara dan rudal paling canggih di dunia."

Rudal-rudal ini akan ditempatkan di kapal perusak kelas Hobart milik Angkatan Laut negara itu, dan juga di kapal frigate kelas Hunter baru jika sudah diserahterimakan ke Australia.

Conroy mengatakan dunia saat ini "berada di zaman rudal," dalam wawancara dengan media Australian Financial Review.

"Saya sudah tegaskan bahwa cara terbaik menghindari konflik adalah dengan melawan pihak yang berpotensi menjadi musuh dan investasi ini adalah bagian dari itu," katanya.

Australia mengubah posisi militernya sejak partai Buruh kiri tengah berkuasa pada Mei 2022 dengan bergerak ke strategi meningkatkan kemampuan perlawanan. Penyesuaian postur militer dan meningkatkan persenjataan rudalnya ini dilakukan di saat terjadi peningkatan persaingan antara AS dan China di kawasan Indo-Pasifik.

Agustus lalu, Conroy mengumumkan bahwa Australia akan bermitra dengan Kongsberg Gruppen ASA untuk membuat rudal jarak jauh di sebelah utara kota Sydney. Sementara di awal 2024, pemerintah Ausralia mengumumkan rencana memproduksi rudal di dalam negeri melalui kerja sama dengan Lockheed Martin Corp.

(bbn)

No more pages