Pertumbuhan kredit yang tinggi tersebut dikontribusi oleh segmen risiko rendah, yaitu korporasi swasta yang naik 21%, pinjaman pribadi naik 19%, UMKM tumbuh 13%, dan segmentasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) naik 8% yoy. Sedangkan kredit yang berasal BUMN, komersil, dan UMKM non-KUR ikut berkontribusi dalam pertumbuhan kredit secara keseluruhan.
Adapun Indo Premier Sekuritas menargetkan pertumbuhan kredit dapat naik mencapai 7% hingga 9% pada sepanjang kinerja 2023. Bersamaan dengan total aset, dan total deposit yang bertumbuh masing-masing sebesar 6,8% dan 7%.
Dengan melihat outlook BNI yang ekspansif dengan pertumbuhan kredit, permodalan dan aset yang kuat. Indo Premier Sekuritas merekomendasikan “Buy” saham BBNI dengan target harga di Rp 10.400. Hal ini mencerminkan potensi kenaikan sekitar 10% dibandingkan harga hari ini di kisaran Rp 9.450.
(fad)