Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Terancam Kebangkitan Dolar AS karena Trump dan Hawkish Fed

Tim Riset Bloomberg Technoz
22 October 2024 07:20

Ilustrasi Rupiah. (Brent Lewin/Bloomberg)
Ilustrasi Rupiah. (Brent Lewin/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah kemungkinan akan mengalami tekanan yang cukup besar dalam perdagangan spot hari ini, menyusul sentimen dari Amerika Serikat (AS) yang menjatuhkan pamor aset emerging market.

Pernyataan pejabat Federal Reserve (The Fed), bank sentral AS, yang hawkish ditambah makin besar taruhan pelaku pasar akan kemenangan Donald Trump dalam Pemilihan Presiden AS dua pekan lagi, telah membuat pamor dolar AS makin menjulang.

Indeks dolar AS tadi malam ditutup menguat ke 104,01, level tertinggi sejak 1 Agustus lalu. Para investor juga melepas Treasury, surat utang AS, hingga imbal hasilnya melesat double digit. Yield UST-2Y kini kembali bertengger di 4,03% atau naik 8,3 bps. Sementara tenor 10Y bahkan naik 11,3 bps ke 4,19%.

Tidak mengherankan bila di pasar forward, rupiah langsung terkapar di mana pada penutupan pasar New York tadi malam, kontrak NDF-1M maupun NDF-1W ditutup melemah 0,2% di level Rp15.590/US$ dan di Rp15.572/US$. 

Kombinasi sinyalemen itu memberi petunjuk kuat kemungkinan pelemahan rupiah di pasar spot hari ini setelah kemarin juga terperosok turun 0,19% ke level Rp15.495/US$.