Gubernur Federal Reserve Bank of Kansas City Jeffrey Schmid, dalam komentar publik pertamanya sejak Agustus, mengatakan dia mendukung laju penurunan suku bunga yang lebih lambat mengingat ketidakpastian tentang seberapa rendah bank sentral AS pada akhirnya harus menurunkan suku bunga.
Di sisi lain, harga minyak naik karena China mengumumkan langkah-langkah untuk mendorong ekonominya, serta meningkatnya ketegangan di Timur Tengah yang dapat memengaruhi pasokan energi. Pasar juga memperhatikan langkah Bank Sentral China atau People's Bank of China (PBOC) yang menurunkan suku bunga acuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, terutama di sektor properti.
Sementara itu, Jepang akan menggelar pemilu akhir pekan ini, di mana dukungan untuk koalisi yang dipimpin Perdana Menteri Shigeru Ishiba terus melemah. Hal ini memicu kekhawatiran tentang potensi pemerintahan yang lemah dan tidak stabil.
Di AS, pekan ini menjadi penting karena sekitar 20% perusahaan di S&P 500 dijadwalkan melaporkan pendapatan, termasuk Tesla, Boeing, dan United Parcel Service (UPS). Responden survei Bloomberg Markets Live Pulse menganggap laporan pendapatan ini lebih penting bagi pasar dibandingkan faktor politik seperti pemilihan presiden atau kebijakan bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed).
Nvidia Corp mencapai rekor tertinggi, sementara Nasdaq 100 naik 0,2%. Namun, Russell 2000 turun 1,6%, dengan sektor pembangun rumah jatuh dan UPS mengalami penurunan setelah rekomendasi jual dari Barclays Plc. Boeing Co bangkit kembali setelah mencapai kesepakatan sementara dengan serikat pekerja.
Perlindungan
Volatilitas meningkat di berbagai pasar, termasuk saham, obligasi, dan mata uang, seiring investor mencari perlindungan dari potensi risiko. Risikonya jelas: pemilu AS, keputusan suku bunga di AS dan Eropa, ancaman konflik Timur Tengah yang lebih luas, dan pendapatan kuartalan.
Matt Maley dari Miller Tabak menekankan bahwa dengan valuasi pasar saham yang mahal, investor memiliki alasan kuat untuk melindungi portofolionya.
"Dengan pasar saham yang semahal ini (terutama berdasarkan harga/penjualan), pasar jauh lebih rentan daripada biasanya ketika masalah politik dan geopolitik semacam ini menjadi perhatian utama di masa lalu," katanya.
Tesla akan menjadi sorotan dalam laporan pendapatannya minggu ini, terutama terkait target produksi dan tantangan regulasi setelah peluncuran Cybertruck. Sementara itu, Boeing juga harus menenangkan investor yang khawatir tentang penundaan produksi dan perselisihan tenaga kerja.
Meskipun pasar menunjukkan ketahanan luar biasa sepanjang tahun ini, Mark Hackett dari Nationwide memperingatkan bahwa kondisi saat ini mengingatkan pada periode 2001–2006, di mana valuasi teknologi tinggi.
"Tidak seperti gelembung dot-com, perusahaan teknologi terkemuka saat ini memiliki fundamental yang solid, tetapi pasar jauh dari 'normal,'" katanya. "Ekspektasi yang tinggi adalah tanda peringatan untuk ketidakstabilan potensial dalam beberapa tahun mendatang. Investor harus bersiap untuk moderasi pengembalian dan volatilitas, terutama ketika keretakan mulai muncul setelah tahun 2024."
(bbn)