“Prabowo tampaknya ingin langsung memulai dan tidak ingin bereksperimen terlalu banyak, Stabilitas penting baginya, begitu juga dengan pertumbuhan yang lebih cepat,” kata Myrdal Gunarto, Ekonom Maybank Indonesia.
Menunjuk kembali Sri Mulyani, yang telah melayani dua presiden dalam 20 tahun terakhir, dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap stabilitas fiskal Indonesia.
Terlebih ada banyak rencana belanja negara sebagai wujud janji Presiden Prabowo saat berkampanye, program makan siang gratis yang menghabiskan US$30 miliar untuk anak-anak sekolah.
Selama menjabat sebagai Bendahara Negara di Pemerintahan Presiden Jokowi, Sri Mulyani konsisten menjaga defisit anggaran pada ambang 3% dari produk domestik bruto (PDB). Kerja Sri Mulyani akan mengawasi pengelolaan APBN membantu meningkatkan peringkat kredit layak investasi Indonesia.
Luhut juga tidak asing bagi para investor internasional. Dia adalah orang kepercayaan Jokowi untuk segala hal mulai dari kebijakan mineral hingga pariwisata selama dekade terakhir.
Luhut berperan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, membuatnya punya kekuatan pendorong di balik upaya hilirisasi Indonesia.
Peran baru Luhut saat presiden berganti, akan membantu memacu terobosan baru dan mencegah risiko-risiko eksternal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat, kata Gunarto.
Dengan 109 orang dalam Kabinet Merah Putih bentukan Prabowo Subianto, adalah yang terbesar sejak era reformasi atau saat Presiden Soeharto lengser tahun 1998.
Kabinet ini diisi oleh para pendukung baik dari partai politik atau non-partai, dan sekitar sepertiga dari jabatan-jabatan di kabinet ini dipegang oleh petahana.
Prabowo memperluas pemerintahan barunya dengan memecah beberapa Kementerian/Lembaga dan membentuk kementerian-kementerian koordinator baru.
Beberapa mitra politik Prabowo ditempatkan sebagai Menteri Koordinator, sebuah saja Zulkifli Hasan yang mengurusi bidang pangan. Agus Harimurti Yudhoyono menduduki pos Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan.
Zulhas dan AHY, keduanya biasa disapa, akan mengawasi program makanan gratis dan proyek-proyek perumahan.
Pemerintah sedang berusaha mengembangkan lahan pertanian di provinsi paling timur Papua untuk mengimbangi penyusutan produksi dari wilayah Jawa. Fokus pertanian juga bertujuan meningkatkan swasembada pangan, yang ingin dicapai oleh Prabowo dalam lima tahun, kata Zulhas usai pelantikan.
Presiden menghapus Kemenko Marves dan sebagai gantinya membentuk Kementerian Investasi dan Hilirisasi, dipimpin oleh mantan Menteri Investasi Rosan Roeslani. Lembaga yang sebelumnya bernama Kementerian Investasi/BKPM, diperkuat dan fokus pada perluasan hilirisasi ke komoditas-komoditas di luar mineral-mineral penting, seperti produk-produk pertanian dan perikanan.
Banyak Menteri, Birokrasi Rawan?
Meskipun beberapa pemisahan kementerian dimaksudkan untuk memfokuskan pengawasan pada isu-isu prioritas, ada kekhawatiran bahwa ‘gemuknya; kabinet akan memperpanjang birokrasi, mendorong politik patronase. Hal lain yang tidak kalah penting, meningkatkan pengeluaran untuk gaji pegawai pemerintah.
“Meskipun hal ini dapat membantu kesinambungan ekonomi yang telah disebutkan di atas, dan juga mendapatkan dukungan dari partai-partai politik besar, besarnya kabinet telah menimbulkan kekhawatiran akan efisiensi implementasi kebijakan,” kata Jeemin Bang, ekonom di Moody's Analytics.
“Perusahaan-perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia, atau yang ingin masuk ke Indonesia, mungkin akan khawatir akan meningkatnya birokrasi yang muncul dari struktur pemerintahan yang lebih kompleks,” tambah Bang.
Figur penting dan orang lama lainnya adalah Airlangga Hartarto, tetap sebagai menteri koordinator bidang ekonomi. Kemudian Erick Thohir, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), serta Agus Gumiwang Kartasasmita sebagai Menteri Perindustrian. Mereka adalah pembantu Prabowo yang diharapkan bisa mengawasi ekonomi negara bernilai lebih dari US$1 triliun.
Dalam pidato pertamanya sebagai presiden pada hari Minggu, Prabowo mendorong pemerintahnya untuk tidak “terlalu berpuas diri” dengan ekonomi yang telah tumbuh sekitar 5% per tahun dalam satu dekade terakhir.
“Kemiskinan di Indonesia masih terlalu tinggi. Banyak anak-anak yang masih kekurangan gizi. Banyak orang tidak memiliki pekerjaan yang baik. Banyak sekolah yang tidak terawat. Kita harus memiliki keberanian untuk melihat semua ini dan menyelesaikannya,” katanya.
Para investor akan memantau bagaimana Presiden baru Prabowo dapat benar-benar mengeksekusi dan mewujudkan janji-janji prioritasnya dalam 100 hari pertamanya dan “apakah ia dapat memenuhi retorikanya yang kuat,” menurut Lionel Priyadi, pakar strategi makro di Mega Capital Sekuritas di Jakarta.
Daftar Menteri-Menteri Utama Presiden Prabowo, Banyak Nama Lama Era Jokowi
- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian: Airlangga Hartarto
- Menteri Koordinator Bidang Pangan: Zulfikli Hasan
- Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Tata Ruang: Agus Harimurti Yudhoyono
- Menteri Keuangan: Sri Mulyani
- Menteri Perdagangan: Budi Santoso
- Menteri Perindustrian: Agus Gumiwang
- Menteri Investasi dan Hilirisasi: Rosan Roeslani
- Menteri Luar Negeri: Sugiono
- Menteri BUMN: Erick Thohir
- Menteri PPN/Kepala Bappenas: Rachmat Pambudy
- Menteri Kesehatan: Budi Gunadi Sadikin
- Menteri Pariwisata: Widiyanti Putri Wardhana
(bbn)