Terkait perpanjangan masa jabatan di Kementerian BUMN di bawah kepemimpinan Erick Thohir, Tiko menyampaikan bahwa pekerjaannya akan terus berjalan. Namun dari sisi pembagian masih akan dikonsultasikan dengan Erick Thohir dan dua Wamen BUMN lain.
“[Tugas Wamen BUMN] ini mau rapat pembagian tugas sekarang,” papar Tiko. Sementara terkait program kerja Kementerian BUMN, “belum, kita menyesuaikan dengan [Pemerintahan baru Presiden dan Wakil Presiden] Pak Prabowo-Gibran nanti.”
Wamen BUMN lainnya Dony Oskaria belum banyak bicara hal-hal teknis seputar jabatannya yang baru. Ia hanya menyampaikan bahwa kerja BUMN harus sejalan dengan program kerja Presiden Prabowo.
“Kita ingin ke depan BUMN lebih baik, memberi kontribusi, terutama kepada masyarakat. Jadi ini program-program yang memang menjadi fokus,” cerita dia.
Dony menyatakan belum ada pembagian rinci tugas Wamen antara dirinya, Tiko, dan satu pejabat lain yang dipercayakan kepada Aminuddin Ma'ruf, yang juga merupakan mantan Staf Khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi) di pemerintahan sebelumnya.
Dengan perpanjangan tugas sebagai Menteri BUMN, Erick memastikan akan melanjutkan program kerja sebelumnya, yakni perampingan perusahaan plat merah, dimana pihaknya masih akan memangkas jumlah Persero menjadi hanya 30 BUMN.
Erick mengatakan, perampingan itu juga diharapkan menyehatkan persaingan di sektor swasta, usaha kecil dan menengah (UMKM) hingga menjadi lebih seimbang, termasuk adanya investasi yang berasal dari luar maupun dalam negeri. "Ini yang kami coba seimbangkan. Tapi kami pastikan keberpihakan kepada UMKM harus didorong terus, karena itu jadi fondasi," ujar dia.
Profil 3 Wamen Pendamping Erick Thohir
Kartika Wirdjoatmodjo
Kartika lahir 18 Juli 1973 di Surabaya dan sebelumnya juga telah menjadi Wamen BUMN era Jokowi, yang dilantik pada 25 Oktober 2019 berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 72/M Tahun 2019. Tiko adalah lulus sarjana di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1996 dan melanjutkan sekolah di Erasmus University Rotterdam pada 2001.
Pengalaman profesional Tiko adalah Chief Financial Officer pada periode 2015-2016 di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI). Karir selanjutnya Tiko langsung dipercaya menjadi Direktur Utama Bank Mandiri pada 2016-2019. Tiko pernah menjadi Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan pada 2014-2015, Direktur Utama Indonesia Infrastructure Finance 2011-2013 serta Managing Director PT Mandiri Sekuritas pada 2008-2011. Berdasarkan Laporan Harga Kekayaaan Pejabat Negara (LHKPN), Tiko secara total memiliki harga sebanyak Rp119 miliar, yang didominasi oleh tanah dan bangunan.
Dony Oskaria
Sebelum menjabat Wamen BUMN Dony merupakan Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, perusahaan BUMN yang bergerak dibidang pariwisata. Ia pernah menduduki posisi komisaris dan Wakil Direktur Utama Garuda Indonesia Tbk (GIAA).
Dony yang memiliki kekayaan Rp29,88 miliar juga punya karir profesional di dunia perbankan, dengan jabatan Managing Director Bank Mega, bagian dari CT Corp.
Aminuddin Ma'ruf
Nama terakhir di posisi Wamen BUMN adalah Aminuddin, mulai dikenal luas sebelumnya saat menjadi Stafsus Milenial Jokowi. Aminuddin kental pengalaman di berbagai organisasi gerakan politik hingga kerelawanan. Berasal dari Karawang dan tercatat pernah menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) periode 2014-2017.
Dari istana, Aminuddin Ma'ruf juga mendapat tugas untuk membangun komunikasi dengan sejumlah organisasi gerakan politik seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), BEM, GMNI, hingga KAMMI. Aminuddin juga adalah pendiri Solidaritas Ulama Muda Indonesia (Samawi), sebuah gerakan yang bertujuan untuk merajut hubungan dengan para Ulama, Kiai, Habaib, dan para santri dari berbagai pondok pesantren dari seluruh Indonesia.
(wep)